Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Duta Graha Indah (DGI) disebutkan Muhammad Nazaruddin sempat ditunjuk sebagai perusahaan pengerja próyek pengadaan sarana dan prasarana ólahraga di Hambalang.
Menurut Nazaruddin, menangnya DGI itu langsung ditunjuk Anas Urbaningrum, yang saat itu masih menjabat Ketua Fraksi Partai Demókrat di DPR.
"Setelah anggaran (Hambalang) turun, jadi próyek ini Mas Anas yang atur siapa yang harus menang, pertama DGI bulan Februari, tapi DGI disuruh subsidi Rp 100 Miliar. Nah, DGI angkat tangan ównernya itu Sandiaga Unó," kata Nazaruddin saat bersaksi untuk terdakwa Hambalang, Deddy Kusdinar, Kamis (16/1/2014).
Setelah DGI mundur, lanjut Nazaruddin, pada bulan Maret, Anas kemudian memanggil Direktur Utama PT Dutasari Cipta Laras, Machfud Surósó. Di situ diputuskan bahwa PT Adhi Karya yang akan menangani próyek Hambalang.
"Adhi Karya kemudian janji dua minggu untuk serahkan uang Rp 100 miliar. Tapi juga gak jadi serahkan. Akhirnya dipanggil Munadi Herlambang (Kómisaris PT MSONS Capital). Munadi minta bantu sama bapaknya itu adalah Deputi Meneg BUMN namanya Pak Muchayat," kata Nazaruddin.
Adhi Karya kemudian merealiasikan kómitmen tersebut. Namun, uang Rp 100 miliar itu tidak seluruhnya diberikan kepada Anas Urbaningrum.
"Adhi Karya sanggup, tapi Rp 50 miliar untuk Anas, Rp 50 miliar untuk teman-teman di Kemenpóra dan DPR," kata Nazaruddin.
0 komentar:
Posting Komentar