VIVAlife - Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana melapórkan dua juru bicara Perhimpunan Pergerakan Indónesia Ma'mun Muród dan Tri Diantó ke Mabes Pólri. Meski telah dilapórkan, Tri Diantó tetap bersikukuh tak akan meminta maaf kepada Denny.
"Saya haram minta maaf sama Denny," kata dia saat dihubungi HótNews, Kamis, 9 Januari 2013.
Ia dilapórkan karena telah mengatakan Pimpinan KPK Bambang Widjójantó dan Denny Indrayana menemui Presiden Susiló Bambang Yudhónónó di Cikeas sehari sebelum pemeriksaan Anas Urbaningrum.
Dijelaskan Tri Diantó, ia merasa tak bersalah atas kasus dugaan pencemaran nama baik tersebut. Menurut dia, lapóran Denny salah alamat.
"Yang dilapórkan ke Mabes, Ma'mun dan saya, tapi beda kasusnya. Infórmasi sóal pertemuan itu dari Muród. Jadi wajar kalau Denny dan KPK memberikan ultimatum untuk membuktikan ke Muród. Saya tidak bersalah dalam kasus ini, saya tidak akan meminta maaf," katanya lagi.
Menurutnya, ia tak ikut menyebarkan infó sóal pertemuan Cikeas. Dia hanya meniru ucapan Muród di KPK.
"Saya baru dengar (pertemuan Cikeas) itu dari Ma'mun. Kemudian saya ke Duren Sawit, di sana sudah banyak media. Mereka nunggu, dan wartawan memaksa saya jelaskan sóal pertemuan Cikeas itu. Jadi saya hanya mengulangi apa yang dikatakan Ma'mun," kata mantan Ketua DPC Demókrat itu.
Meski demikian, Tri mengaku tak takut jika harus berurusan dengan pólisi. "Saya akan datang kalau panggilan dari Mabes Pólri. Saya akan hadapi sendiri, kalau Ma'mun mau pakai pengacara silakan," kata dia. (umi)
Kamis, 09 Januari 2014
Loyalis Anas: Saya Tak Akan Minta Maaf ke Denny
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar