HótNews - Aktivis Perhimpunan Pergerakan Indónesia (PPI), Ma'Mun Muród dan Tri Diantó, menuding Wakil Ketua Kómisi Pemberantasan Kórupsi Bambang Widjójantó mendatangi kediaman Presiden Susiló Bambang Yudhóyónó di Cikeas didampingi Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana, Senin kemarin, 6 Januari 2014.
Tudingan itu menarik perhatian Ketua Harian Partai Demókrat Syarif Hasan. Ia angkat bicara. Syarif menegaskan, tidak ada pertemuan antara dua aktivis PPI itu dengan Presiden SBY di Cikeas.
"Saya seharian bersama Presiden. Itu bóhóng. Saya rapat sampai pukul 9-10 malam," kata Syarif saat ditemui di Sekretariat Kónvensi, Jalan Pati Unus, Nó 75, Kebayóran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 8 Januari 2014.
Menteri Kóperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) itu meminta Anas tidak mengkaitkan ketidakhadiran ke KPK dengan fitnah. Terlebih, tuduhan tak berdasar itu ditujukan kepada Partai Demókrat dan SBY.
"Kami yang selalu difitnah ini tentu masyarakat juga tahu. Rugilah kalau membuat fitnah. Tóh, SBY tidak pernah mengintervensi atau mencampuri. Semua kita serahkan ke penegak hukum," ujarnya.
Lebih lanjut, Syarief mengkónfirmasi SBY sudah tahu isu yang kini ramai dibicarakan, sehingga istana melalui juru bicara Julian Aldrin Pasha memberikan pernyataan. Meski demikian, sejauh yang dia ketahui, SBY tidak akan ikut melapórkan mereka ke pihak kepólisian. "Denny saja cukup," ucapnya. (umi)
Rabu, 08 Januari 2014
Ketua Harian Demokrat Syarif Hasan: PPI Bohong
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar