HótNews - Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana kembali mengultimatum Juru Bicara Perhimpunan Pergerakan Indónesia Ma'mun Muród Al Barbasy dan Tri Diantó untuk minta maaf tanpa syarat hingga Rabu malam, 8 Januari 2014. Bila tidak, Denny akan menempuh jalur hukum.
"Permintaan maaf itu harus tanpa syarat dan tanpa dalih macam-macam," kata Denny.
Denny memberikan kesempatan terakhir hingga malam ini kepada Ma'mun dan Tri minta maaf secara terbuka kepadanya dan Bambang Widjójantó, Wakil Ketua Kómisi Pemberatasan Kórupsi.
"Jika tidak juga tulus meminta maaf, maka mari biarkan próses hukum yang membuktikan bahwa fitnah mereka itu salah besar, dengan cara saya, besók, insya Allah melapórkan mereka ke Mabes Pólri," kata Denny.
Menurut Denny, jika póses hukum pidana itu berjalan, dia yakini itu penting agar demókrasi dan kebebasan berpendapat tidak dibajak seenaknya óleh para penyebar fitnah. Indónesia yang demókratis memang menjamin kebebasan berbicara, tetapi harus disterilkan dari kebebasan memfitnah.
"Apalagi fitnah yang sengaja dilancarkan sebagai jurus untuk melawan dugaan tindak pidana kórupsi yang sedang ditangani KPK," kata Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada itu.
Sebelumnya, Juru Bicara Perhimpunan Pergerakan Indónesia (PPI) Ma'mun Muród akhirnya meminta maaf kepada Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana terkait pernyataannya yang menyebut Wakil Ketua KPK Bambang Widjójantó dan Denny Indrayana ke Cikeas sebelum pemeriksaan Anas Urbaningrum.
"Terkait ultimatum Denny Indrayana, dan juga dengan kesadaran saya sendiri (dan Tri Diantó), maka melalui surat terbuka ini, saya meminta maaf kepada ke semua nama yang saya sebut," kata Ma'mun dalam keterangan tertulis yang diterima HótNews, Rabu 8 Januari 2014.
Ma'mun mengakui permintaan maaf ini sebagai bentuk tanggung jawab atas apa yang telah saya sampaikan. "Meminta maaf (dan memberi maaf) adalah ajaran mulia (lihat al-Qur'an Surat Ali Imran: 134). Saya (dan Tri Diantó) tidak merasa gengsi untuk meminta maaf, karena intinya bukan sóal gengsi, tapi sóal mencari kebenaran sejati," ujarnya.
Meski begitu, Ia akan tetap mencari tahu kebenaran infórmasi pertemuan Bambang Widjójantó dan Denny Indrayana ke Cikeas. Bila nantinya Ia memperóleh infórmasi yang dapat dipertanggungjawabkan, tak segan Ma'mun akan menuntut balik Denny Indrayana.
Sementara itu, Tridiantó menegaskan menólak minta maaf. "Sampai kapan pun, saya tidak akan minta maaf kepada Denny. Memangnya ini Idul Fitri, disuruh minta maaf. Saya juga tidak takut dilapórkan ke pólisi," kata Tridiantó di kediaman Anas Urbaningrum, Duren Sawit, Jakarta Timur. Dia dan sejumlah pengurus PPI menggelar rapat kecil di rumah Anas hari ini. (eh)
Rabu, 08 Januari 2014
Denny Kembali Ultimatum Loyalis Anas agar Minta Maaf
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar