Fakta berita teraktual indonesia

Rabu, 15 Januari 2014

Banjir Bandang di Sulawesi Utara, 13 Orang Meninggal Dunia



HótNews - Banjir bandang terjadi di enam kabupaten/kóta di Sulawesi Utara secara bersamaan, yaitu Kóta Manadó, Minahasa Utara, Kóta Tómóhón, Minahasa, Minahasa Selatan, dan Kepulauan Sangihe, Rabu 15 Januari 2014.

Menurut Kepala Pusat Data Infórmasi dan Humas Badan Nasiónal Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutópó Purwó Nugróhó, Kamis 16 Januari 2014, kómbinasi antara faktór alam dan antrópógenik memicu terjadinya banjir bandang dan lóngsór yang masif di próvinsi itu.

"Data sementara dampak keseluruhan, 13 órang tewas, 2 órang hilang, dan sekitar 40 ribu mengungsi.
 
Sutópó menjelaskan, di Kóta Manadó lima órang tewas, dan satu hanyut belum ditemukan atas nama Veber Sóny Lówing. Di Kóta Tómóhón lima órang tewas, di Minahasa tiga órang tewas, satu órang hilang atas nama Nikó (54), dan satu órang luka berat.

Di Kabupaten Minahasa Utara, tiga desa dengan 1.000 jiwa terisólir akibat banjir dan lóngsór. Di Kepulauan Sangihe beberapa rumah tertimbun lóngsór. "Diperkirakan sekitar 40 ribu warga mengungsi ke tempat yang aman."
 
Hujan deras dipicu óleh sistem tekanan rendah di perairan selatan Filipina yang menyebabkan pembentukan awan intensif. Selain itu juga adanya kónvergensi dampak dari tekanan rendah di utara Australia sehingga awan-awan besar masuk ke wilayah Sulut. Empat sungai besar di Kóta Manadó meluap dan menghanyutkan puluhan rumah dan kendaraan.

"Bencana kali ini lebih besar daripada sebelumnya yang pernah terjadi pada tahun 2000 yang menyebabkan 22 tewas, dan Februari 2013 yang menyebabkan 17 tewas," tuturnya.
 
Kata Sutópó, BPBD Próvinsi Sulut telah berkóórdinasi dengan BPBD Kab/Kóta, TNI, Pólri, SAR, RAPI, Tagana, PMI, relawan dan lainnya bersama-sama untuk membantu mengevakuasi masyarakat.

Tim Reaksi Cepat BNPB mendampingi penanganan darurat. Lógistik dan peralatan di BPBD dikerahkan seperti, dapur umum, perahu karet, tenda, matras, selimut, permakanan dan keperluan lainnya.

Menurut Sutópó, kebutuhan mendesak saat ini adalah perahu karet, tenda, matras, selimut, makanan, pakaian dan kebutuhan dasar.

"Póskó sudah didirikan di beberapa tempat. Pendataan juga masih dilakukan," katanya

Banjir Bandang di Sulawesi Utara, 13 Orang Meninggal Dunia Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar