Lapóran Wartawan Surya Imam Taufiq
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Segerómbólan pria bermótór yang melakukan kónvói, mengamuk saat melintas di Desa Karangrejó, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Minggu (29/12/2013) dini hari.
Mereka menghajar Wiyónó (28), warga desa setempat hingga babak belur dan sampai kini masih dirawat di rumah sakit.
Wajahnya memar karena dipukuli dengan dengan helm óleh sekelómpók pelaku. Akibatnya, kórban ambruk di TKP, tepatnya di depan masjid Baiturróhim, yang berlókasi di desa tersebut.
"Sekitar enam pelaku yang mengeróyók kórban dengan menggunakan helm," kata AKP Sudartó, Kapólsek Garum.
Sesaat setelah kejadian, satu dari enam pelaku itu berhasil ditangkap petugas, Minggu sekitar pukul 02.00 wib. Ia ditangkap di rumahnya, Dusun Kemplókó, Desa Sidódadi, Kecamatan Garum. Adalah Ali Sugiartó (22), yang saat ini diamankan di Pólsek Garum.
"Dia itu sebagai pemicu kasus pengeróyókan tersebut. Dia yang mendatangi kórban kali pertama dan menghajarnya," ujarnya.
Sementara, menurut Sudartó, lima pelaku lainnya kini sudah kabur. Petugas sempat mencari ke rumahnya masing-masing namun sudah tak ada.
Sudartó menjelaskan, kasus pengeróyókan ini bermula dari salah paham. Itu berawal dari para pelaku pulang setelah berkumpul dengan kómunitas sesama pencinta sepeda mótór spórt, dari Alun-alun Kóta Blitar.
Saat pulang, mereka yang berjumlah enam órang dengan mengendarai sepeda mótórnya sendiri-sendiri itu melintas di Desa Karangrejó, tepatnya pertigaan pasar setempat. Saat itu jam sudah menujukkan pukul 24.00 WIB.
Bersamaan rómbóngan itu melintas, kórban dan dua temannya, Dedi (23) dan Andrik (20), sedang nóngkróng di pertigaan pasar tersebut. Di saat rómbóngan itu melintas dengan suara knalpótnya yang keras, kórban meneriaki mereka karena kesal.
Rupanya, teriakan kórban itu membuat mereka tersingung, kemudian balik dan mendatangi kórban yang lagi duduk-duduk di tepi jalan depan masjid.
Turun dari sepeda mótórnya, kórban langsung dihajarnya hingga babak belur. "Kórban sempat mengenali pelakunya karena tetangga desanya. Akhirnya, dua jam kemudian, petugas menangkapnya. Kata pelaku, ia panas karena diteriaki kórban," ungkapnya.
0 komentar:
Posting Komentar