Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan sudah saatnya Indonesia melanjutkan lagi kerjasama dengan Australia untuk menghentikan arus manusia perahu pencari suaka ke Australia.
Saat konferensi pers pada 100 hari masa kerjanya sebagai PM Australia, Minggu (15/12/2013), Abbott menggambarkan kebijakan untuk menangguhkan kerjasama militer juga tidak membantu dan meminta Indonesia untuk memperbaiki hubungan.
"Mengingat bahwa penyelundupan orang adalah kejahatan di Indonesia, sama seperti halnya di Australia. Saya kira sudah saatnya kerjasama dilanjutkan," pinta Abbott.
"Tapi saya pada akhirnya bisa menerima, apa yang Indonesia lakukan adalah penting buat Indonesia," lanjutnya.
Indonesia menghentikan tiga sektor kerjasama strategis dengan Australia, diantranya seperti dibidang militer dan operasi penyelundupan manusia menyusul pengungkapan operasi intelijen Australia yang berupaya meretas telepon Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono beserta ibu negara Ani Yudhoyono dan sejumlah pejabat politisi Indonesia lainnya.
Arus Pencari Suaka
Arus pencari suaka ke Australia terus kini terus berlangsung.
Sabtu (14/12/2013) kemarin, sekitar 70 pencari suaka yang kebanyakan diyakini anak anak telah dibawa ke pulau Christmas.
ABC melaporkan kalau kelompok pencari suaka tersebut berasal dari berbagai negara dibawa ke pulau Chrismast pada pukul 9:00 pagi waktu setempat oleh Armada Angkatan Laut Australia HMAS Stuart.
Seorang saksi mata menyampaikan kalau puluhan pencari suaka yang tiba kebanyakan anak anak.
Pemerintah menolak memberi keterangan resmi soal itu dan hanya menyatakan bahwa semua detail kedatangan pencari suaka hanya dibahas pada briefing mingguan untuk Operasi Perbatasan Kedaulatan.
0 komentar:
Posting Komentar