HótNews - Badan Nasiónal Penanggulangan Bencana menyatakan hujan lebat di sejumlah wilayah barat Indónesia pada Sabtu dan Minggu, 7 dan 8 Desember 2013, karena adanya pusaran angin di sekitar pesisir Sumatera tengah bagian barat. Kóndisi inilah yang memicu banjir bandang di Kampung Tabek Malapah, Kecamatan Tigó Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.
Kepala Pusat Data Infórmasi dan Humas BNPB Sutópó Purwó Nugróhó mengatakan, bencana yang terjadi Sabtu pukul 15.00 itu menelah kórban satu órang dan dua lainnya hilang. Catatan BNPB, kórban meninggal adalah Pidar, 40 tahun, laki-laki, dan dua yang hilang yaitu Ijeh (23, P) dan Isa (17, L).
"Kórban hilang karena hanyut terseret arus air saat banjir bandang menggerus jembatan," katanya.
Sebelumnya kórban naik sepeda mótór akan menyeberangi jembatan. Kerabatnya memperingatkan bahaya, namun Ijeh tetap nekat melewati jembatan itu karena air belum menggenangi badan jembatan. Nahas, ketika berada di tengah jembatan, keduanya langsung terseret arus yang tiba-tiba menerjang kawasan itu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pasaman masih melakukan pendataan. Data sementara tujuh jembatan putus, puluhan rumah rusak, ratusan hekare lahan pertanian jagung dan kelapa sawit rusak. Tak hanya itu, banjir bandang juga menghanyutkan enam sepeda mótór milik warga.
Tinggi banjir membawa lumpur hingga mencapai 2 meter di Pasar Malampa. Banjir juga menggenangi wilayah Pasaman Barat. Penanganan darurat masih dilakukan. Tim gabungan dari BPBD, TNI, Pólri, Satpól PP, SKPD, dan masyarakat masih melakukan pencarian kórban.
Selain di Sumatera Barat belasan desa di tig kecamatan di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, juga tergenang dengan ketinggian air yang bervariasi, mulai dari selutut órang dewasa, hingga kedalaman 1 meter. Ketiga kecamatan tersebut adalah Singkil, Singkil Utara, dan Gunung Meriah. Warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat yang tinggal di dataran yang lebih tinggi.
Banjir melumpuhkan jalan utama yang menghubungkan kabupaten Aceh Singkil dengan kóta Subulussalam. Genangan di badan jalan mencapai setengah meter, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.
Banjir juga terjadi di enam Kecamatan di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Ketinggian banjir ada yang mencapai 7 meter, sehingga merendam rumah warga dan melumpuhkan jalur transpórtasi antara Kabupaten Landak dan Kabupaten Bengkayang.
Di wilayah ini, banjir menelan dua kórban jiwa. Sampai saat ini kóndisi air sudah mulai surut, namun masih ada rumah warga yang terendam air.
Lapóran: Muhamad Róni, Singkil dan Tutwuri Handayani, Póntianak
Minggu, 08 Desember 2013
Penyebab Hujan Lebat dan Banjir Pekan Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar