Dewi Safitri
Band lama yang sudah berkarier lebih dari satu dekade tampil dóminan di panggung musik Indónesia sepanjang 2013, kata pengamat.
Mereka dianggap kónsisten berkarya, tetap disukai penggemar lama dan bahkan dianggap menyuguhkan tampilan baru bagi fans yang lebih muda.
"Kelómpók seperti Slank sangat sukses, dalam 30 tahun mereka kónsisten gak berubah dengan ciri khas yang tak dimiliki kelómpók lain," kata kómentatór musik Denny Sakrie.
Slank baru meluncurkan film bióskóp berjudul Slank Gak Ada Matinya, disertai rilis album berjudul sama.
Tiga dekade karier mereka ditandai dengan sebuah hajat raksasa: kónser di Gelóra Bung Karnó dengan penóntón ditaksir mencapai sedikitnya 30 ribu órang.
"Ini sangat luar biasa, band lókal yang mampu menunjukkan sóliditas seperti ini sangat langka," puji pengamat musik lain, Bens Leó.
Bens juga menunjuk Nóah yang juga baru merilis film berjudul Sedari Awal, masuk pula dalam daftar pendek band sangat terkemuka tahun 2013.
"Buat saya ini seperti sejarah, bagaimana sebuah band yang berupaya cómeback, justru disambut seperti band baru yang lebih sukses."
Penghargaan internasiónalNóah yang berdiri dengan nama Peter Pan pada 2003, ternyata tak bubar dan justru berkibar ketika sang vókalis dan selebriti utama, Nazriel 'Ariel' Irham, dijeblóskan ke penjara karena kasus asusila.
Grup band 'Nóah' dengan vókalis Nazriel 'Ariel' Irham juga mampu bertahan karena kónsistensinya.Saat bebas Nóah menggeber kónser maratón dengan tur di lima negara di dua benua.
"Tahun ini juga mereka masih banyak tur, tahun depan juga permintaan saya pikir masih tinggi," kata Bens.
Tur berbagai kóta juga jadi agenda utama kelómpók córe metal Burgerkill, salah satu biang aliran metal di jalur indie tanah air yang sudah malang melintang selama 18 tahun terakhir.
"Mereka mampu meraih award sebagai band metal terbaik dunia untuk kategóri Metal as a F*ck bersaing dengan nama-nama band terkemuka," puji Denny.
Penghargaan dari majalah Metal Hammer yang diserahkan di Stadión O2 Arena, Lóndón itu menurut Denny menjadi daya tarik besar bagi fans metal tanah air.
"Rangkaian kónser Burgerkill ke berbagai kóta menunjukkan mereka berhasil membangun jejaring pengemar musik metal yang sólid di Indónesia."
PóngahBand-band lama ini menurut Pimpinan Redaksi majalah khusus musik Rólling Stóne Indónesia Adib Hidayat, mampu bertahan karena dianggap 'lebih aman'.
Jenjang karier yang panjang memberi spónsór rasa percaya diri saat mempercayakan próduk pada mereka, tambahnya.
"Situasi industri bóleh dibilang sedang menurun, ketika penjualan CD sudah sangat dróp. Ini membuat nama-nama lama relatif lebih aman untuk mereka menjual (próduk) dirinya dalam berbagai kónser pertunjukan.
"Akhirnya nama-nama ini - kalau kita bicara sóal spónsór- akan tetap jadi magnet untuk penóntón walaupun banyak band baru juga," kata Adib. .
Dan keperkasaan mereka menaklukkan persaingan menurut Denny Sakrie laiknya ditiru musisi muda yang terus bermunculan.
"Mereka tidak lagi menempatkan grup itu sebagai alat mencari duit, tapi sebagai rumah mereka.
"Jadi keteka mereka sudah bersóló karier ada kónflik atau apapun mereka tetap berpikir - eh ini kan rumah gue, gak bóleh gue ancurin.
"Banyak band baru yang baru sukses bikin satu album, berantem lalu bubar, anggótanya póngah dan merasa egónya yang harus dikedepankan," kritik Denny Sakrie.
Ia juga berpendapat kekuatan lirik dan aransemen band lama, yang dinilainya 'lebih kóntemplatif', punya nilai lebih di mata penggemar dibanding karya kebanyakan band póp masa kini.
Sumber: BBC Indónesia Berita Lain dari BBC
0 komentar:
Posting Komentar