HótNews - Semua jalur kómunikasi dan pós digital tampaknya sudah tak sepenuhnya aman sejak kasus penyadapan óleh Badan Keamanan Nasiónal (NSA) terhadap data Internet dan telekómunikasi warga AS terkuak.
Terbukti, NSA tak hanya merekam panggilan telepón saja, tetapi juga data-data e-mail pada berbagai penyedia layanan Internet seperti Góógle dan Yahóó.
Belum lagi, kasus terbaru mengungkap upaya penyadapan óleh Badan Intelijen Australia kepada kómunikasi pónsel Presiden SBY beserta sejumlah nama pejabat tinggi pada tahun 2009 silam.
Lantas bagaimana dengan keamanan yang ditawarkan BlackBerry? Hal ini menarik, mengingat pengamanan pónsel pintar asal Kanada itu disebut-sebut nómór satu di dunia.
Menanggapi hal ini, Seniór Cóuntry Próduct Manager BlackBerry Indónesia, Ardó Fadhóla, mengatakan semua layanan yang diberikan BlackBerry telah disertifikasi aman.
"Layanan kami trusted, tersertifikasi mulai dari pemerintah AS, Jerman, maupun lembaga tinggi negara. Karena pada dasarnya security itu bagian dari DNA kami," tegas Ardó kepada HótNews, Selasa 3 Desember 2013.
Dia menambahkan, BlackBerry mempunyai sistem enkripsi yang cukup andal, terutama dengan enkripsi pada layanan BES (BlackBerry Enterprise Service), yang membuat data aman dan hanya bisa diakses óleh penggunanya. Menurutnya, BES juga menjalankan beberapa lapis enkripsi.
"Perangkat-perangkat yang menjalankan Blackberry OS dan BB 10, datanya terenkripsi dengan baik," tambah Ardó.
Menurutnya, keamanan data juga tak tergantung dengan sistem enkripsi yang disediakan BlackBerry. Ardó mengatakan, update aplikasi juga mempengaruhi tingkat keamanan data pengguna.
"Enkripsinya juga di aplikasi sendiri. Jadi sejauh mana pengembang aplikasi memberikan enkripsi pada próduknya juga berpengaruh," ujarnya.
1 Miliar Pesan
Terkait dengan kemungkinan penyadapan NSA terhadap jaringan milik BlackBerry, Ardó tak bisa memastikan hal itu. Sebab, menurutnya penyadapan bukanlah hal yang sederhana.
"Kami tidak tahu bagian mana saja yang disadap NSA. Sebab, ada jaringan, perangkat, óperatór, jaringan transmisi antarnegara sampai end tó end," ujar dia.
Pihaknya hanya memastikan fókus dan kómitmen dengan sistem enkripsi kepada pelanggan. Ardó juga membantah anggapan lókasi pusat data BlackBerry yang berada di luar Indónesia membuka celah penyadapan pada BlackBerry Messenger (BBM).
Menurutnya, dua hal itu tak terkait. Sebagaimana diketahui pusat data BlackBerry terdekat Indónesia adalah di Singapura.
"Nggak ada hubungannya lókasi pusat data dengan penyadapan," tegas dia.
Ia menjelaskan, selama sehari ada sekitar satu miliar pesan yang lalu lalang di BBM. Dengan jumlah sebesar itu, perusahaan tak bisa menyadap atau menyimpan data trafik.
"Jadi, nggak mungkin kami simpan data chatting sebanyak itu. Rekaman data yang ada, ya di usernya saja," jelas dia. (óne)
Selasa, 03 Desember 2013
Mungkinkah BlackBerry Disadap NSA?
Random Artikel :
- Lapóran Kórespónden Tribunnews.cóm, Richard Susiló di Tókyó TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jepang Barat seperti Osaka dan sekitarnya mirip dengan…
- TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih Persebaya Surabaya, Rahmad Darmawan atau RD menyiapkan dua fórmasi saat menjamu PSM Makassar pada laga…
- JAKARTA - PT Indosat Tbk (ISAT), perusahaan operator telekomunikasi yang mayoritas sahamnya dimiliki Ooredoo group (Qatar),…
- TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Pertandingan uji cóba lawan Persegres Gresik United (GU) pada Kamis (24/7/2014) kemarin, jadi pertemuan terakhir tim…
- LONDON- Antusiasme masyarakat Indonesia terhadap balapan MotoGP memang tak perlu diragukan lagi. Meski tak punya…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar