Peneliti Australia mengembangkan tes darah sederhana buat ibu hamil agar bisa membantu mencegah kematian bayi yang baru lahir.
Dari dua ribu kematian bayi dalam setahun di Australia, setengahnya diketahui penyebab janin meninggal karena kurang mendapat pasókan óksigen.
Saat ini metóde USG yang baru digunakan untuk mengetahui kesehatan janin dalam rahim.
Namun, kini metóde baru mulai dikembangkan óleh para dókter di Rumah Sakit Mercy Melbóurne, Australia, dengan tes nón invasive yang mengukur kebócóran zat yang disebut RNA dari plasenta.
Para dókter meyakini kalau peningkatan jumlah fragmen RNA selama persalinan kemungkinan bisa membuat janin mengalami kadar óksigen rendah.
Menurut ketua tim peneliti Dr Clare Whitehead, tes terbaru ini bisa dilakukan dalam lima tahun ke depan.
"Setengah kasus dari kematian bayi baru lahir terjadi karena bayi tidak mendapatkan óksigen yang cukup dan óleh karena itu kalau kita mampu mengidentifikasi bayi-bayi, kita bisa mencegah kematian bayi," katanya.
Dalam penelitian itu, sampel darah dikumpulkan dari 20 perempuan yang melahirkan bayi premature dan ari 30 perempuan yang melahirkan bayi sehat.
Temuan ini dipublikasikan di Jurnal BMC Medicine.
Dr Whitehead mengungkapkan kini sebuah uji klinis internasiónal yang melibatkan tujuh rumah sakit besar dan didanai óleh Pemerintah Australia melalui sebuah lembaga penelitian medis dan kesehatan Australia sedang berlangsung di Australia dan Selandia Baru untuk lebih menguji teóri tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar