JAKARTA - Guna mengurangi beban pengeluaran para pekerja, pemerintah menyediakan menyerahkan tiga unit Bus untuk pekerja. Selain itu juga diserahkan 10 móbil tanggap darurat hubungan industrial yang akan dipergunakan di kawasan-kawasan industri di berbagai próvinsi di Indónesia.
"Penyerahan bus pekerja dan móbil tanggap darurat ini diharapkan dapat meringankan biaya transpórtasi, meningkatkan mótivasi bekerja para karyawan dan dapat meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan pekerja/buruh," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, di Jakarta Jumat (27/12/2013).
Tiga unit bus pekerja ini akan didistribusikan ke tiga wilayah (Jawa Barat, Banten, dan Kóta Batam), sedangkan 10 Móbil tanggap darurat diserahkan kepada sembilan próvinsi Aceh, Sumbar, Bengkulu, Lampung, Góróntaló, NTB, NTT, Papua Barat, dan Maluku.
Sedangkan 10 móbil tanggap darurat tersebut untuk mendukung tugas dan fungsi Mediatór hubungan industrial yang salah satunya adalah menangani mógók kerja/unjuk rasa secara cepat dan tepat. Móbil ini menjadi sarana pendukung tim unit reaksi cepat di tingkat Próvinsi maupun Kabupaten/Kóta, yaitu móbil tanggap darurat yang dilengkapi sistem teknólógi infórmasi.
Muhaimin mengatakan penyediaan bus pekerja dan móbil tanggap darurat ini merupakan tindaklanjut dari arahan Presiden RI pada Peringatan Hari Buruh Tahun 2012 di Batam yang meminta Kemnakertrans untuk menyediakan fasilitas bus sebagai angkutan/transpórtasi murah bagi pekerja/buruh.
"Selain untuk biaya hidup sehari-hari, pendapatan pekerja lebih banyak terkuras untuk pembayaran biaya cicilan rumah dan óngkós transpórtasi dari rumah ke tempat kerja. Oleh karena itu, pemerintah berusaha memberikan sólusi terhadap masalah ini," ungkapnya.
Muhaimin mengatakan pihaknya terus mengajak perusahaan-perusahaan agar bersedia membantu pembangunan rumah pekerja di sekitar kawasan industri dan menyediakan bus angkutan gratis bagi pekerja. "Penyediaan rumah pekerja dan angkutan transpórtasi gratis bagi pekerja ini tentunya akan mengurangi beban pengeluaran para pekerja sehingga kesejahteraan pekerja dapat meningkat," kata Muhaimin. (ydh)