TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, akan menfokuskan industrialisasi kelautan dan perikanan dengan pendekatan blue economy. Caranya dengan meningkatan nilai tambah dan sinergi hulu-hilir usaha ekonomi kelautan dan perikanan dengan berbasis komoditas, kawasan serta pembenahan sistem dan manajemen.
Untuk program pengembangan kawasan Minapolitan, KKP akan melakukan evaluasi kegiatan Minapolitan dan tindak lanjut percepatan pengembangannya melalui strategi industrialisasi.
Di dalamnya termasuk program PNPM Mandiri Kelautan dan Perikanan dan program Peningkatan Kehidupan Nelayan dalam rangka pelaksanaan MP3KI melalui evaluasi dampak PNPM Mandiri KP.
"Sesuai dengan roadmap dan kriteria yang telah ditetapkan pelaksanaan program PUMP, PUGAR dan PDPT akan dilaksanakan di 200 lokasi pelabuhan PPI serta memastikan kegiatan lintas sektor dapat terlaksana," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sharif Tjitjip Soetardjo dalam keterangannya, Kamis (19/12/2013).
Ia mengatakan, prinsip blue economy bertujuan untuk mengefisiensi pemanfaatan sumber daya alam dengan menghasilkan lebih banyak produk turunan dan produk lain terkait. Bahkan pendapatan produk-produk turunan tersebut memberikan hasil jauh lebih besar dari produk awal.
Selain itu, yang penting adalah perubahan secara dramatis cara berbisnis dengan cara berfikir (out of the box) yang mengacu pada inovasi dan kreativitas dalam berbisnis, diversifikasi produk, sistem produksi, pemanfaatan teknologi, financial engeneering, sehingga berpeluang untuk menciptakan pasar baru bagi produk-produk yang dihasilkan.
"Pemerintah akan menetapkan sejumlah daerah untuk dijadikan model pembangunan dengan konsep blue economy. Berbagai daerah percontohan sudah berjalan dan bisa dilihat keberhasilannya. Untuk kepulauan, Pulau Anambas ditunjuk sebagai model percontohan, untuk teluk dipilih teluk Tomini, untuk kawasan konservasi laut ditetapkanlah Waktobi sedangkan pembangunan kelautan secara terpadu di Nusa Tengara Timur," jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar