HótNews - Wakil Ketua Kómisi VI DPR Benny K Harman diperiksa Kómisi Pemberantasan Kórupsi (KPK) dalam kasus gratifikasi Hambalang, Rabu 11 Desember 2013. Benny mengaku ditanya penyidik seputar aliran dana Hambalang saat kóngres Partai Demórat di Bandung pada 2010.
"Saya ditanya apakah mengetahui selama kóngres itu ada pembagian Blackberry dan uang. Saya menegaskan bahwa saya tidak mendengar, saya juga tidak pernah melihat. Kalau ada, saya minta diusut tuntas," kata Benny usai menjalani pemeriksaan selama empat jam di KPK.
Saat kóngres berlangsung, Benny mengaku diminta Anas Urbaningrum untuk menjadi tim suksesnya di kóngres Demókrat. Tapi sebelum menjadi tim sukses, Benny sempat meminta Anas Urbaningrum bertemu Susiló Bambang Yudhóyónó untuk minta restu.
"Setelah bertemu, dia (Anas) mengatakan kepada saya, Pak SBY merestuinya jadi ketua umum. Kalau memang betul pendiri utama partai mendukung Pak Anas maju sebagai ketum, saya siap jadi tim sukses. Itulah yang terjadi," ujar mantan Ketua Kómisi III.
Benny membantah ikut menerima uang saat kóngres berlangsung. Ia juga tidak tahu apakah kubu Anas Urbaningrum bagi-bagi uang jelang kóngres. Sementara mengenai adanya pengakuan Sutan Bhatóegana yang mengaku pernah menerima Blackberry saat kóngres di Bandung, Benny tak mau ambil pusing.
"Ya mungkin mereka dapat, mereka kan DPC. Saya bukan Ketua DPC. Kalau memang ada yang dapat, ya tanya pada yang dapat itu, yang menerima itu. Tanya darimana itu dia dapat. Dana-dana lain itu tanya kepada yang nerima, tanya kepada yang memberi," ujar dia. (umi)
Rabu, 11 Desember 2013
Benny K Harman Dicecar Soal Bagi-bagi Duit Hambalang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar