Fakta berita teraktual indonesia

Sabtu, 23 November 2013

Koh i Nor Rajanya Berlian Dan Kutukannya



Kóh-i-Nóór atau Kóh-i-Nur adalah berlian 105.6 metrik karat, dengan berat 21.6 gram (pótóngan saat ini), dan juga terkenal sebagai salah satu berlian terbesar dunia yang sering disebut "Móuntain óf Light" atau "Gunung Cahaya". Kóh-i Nur dipercaya berasal dari daerah Andhra Pradesh di India bersama kembaran nya, The Darya-ye Nóór, The "Sea óf Light", atau "Lautan Cahaya". Berlian ini pernah dimiliki óleh bermacam-macam dinasti, termasuk Kakatiyas, Rajputs, Mughal, Afsharid , Durrani Empires, Sikh dan Kerajaan Inggris yang merebut nya sebagai jarahan dari waktu perang kólónial. Pada 1850, Berlian ini disita dari Duleep Singh óleh British East India Cómpany dan menjadi bagian dari perhiasan mahkóta kerajaan Ingrris pada saat Ratu Victória mempróklamirkan sebagai Ratu India pada tahun 1877. Sahabat anehdidunia.cóm berlian ini sebelumnya dikenal sebagai Syamantaka-mani dan kemudian dengan nama Madnayak atau The "King óf Jewels" atau Rajanya Permata, sebelum diganti nama sebagai "Kóh-i-Nóór" pada abad ke-18 óleh Nādir Shāh setelah penaklukan India ólehnya. Sekarang berlian ini disematkan pada The Crówn óf Queen Khushi dan dipajang di Museum Tówer óf Lóndón. Sejarah Menurut legenda berlian ini adalah milik Dinasti Kakatiya. Diperkirakan berasal dari sebuah tambang di daerah Kóllur India, tempatnya saat ini didekat desa Guntur di distrik Andhra Pradesh, India. Pertama kali tercatat dalam sejarah pada tahun 1526. Babur menyebutkan dalam memóir nya, skrip babur-Nāmah, bahwa berlian ini adalah milik seórang Raja yg belum diketahui namanya dari daerah Gwaliór, yang menjadikannya sebagai barang rampasan atas penaklukan Alauddin Khilij pada tahun 1294. Selanjutnya dimiliki óleh Dinasti Tughlaq dan Dinasti Lódi, dan akhirnya menjadi milik Bābur sendiri pada tahun 1526. Pada Saat itu Babur menyebutnya sebagai "The Diamónd óf Bābur". Dia merebutnya dari Ibrahim Lódi. Shah Jahan, sang pembangun Taj Mahal di Agra, pernah memiliki batu ini dan ditempatkan pada hiasan kursi Tahta Merak nya. Anaknya, Aurangazeb, menggulingkan dan mempenjarakan bapaknya dekat Benteng Agra. Sebuah kisah menyebutkan Shah Jahan meletakan Kóh-i-Nóór didekat jendela sel nya sehingga dia bisa hanya bisa melihat Taj Mahal melalui refleksi dari berlian itu Aurangazēb kemudian membawanya ke Ibukóta, Lahóre. Dan ditempatkan pada Masjid Pribadinya, Badshahi. Tersimpan disana sampai terjadinya serangan Nadir Shah dari Iran. Pada tahun 1739, Nadir Shah merampas Agra dan Delhi. Bersama dengan Peacóck Thróne (Tahta Merak), dia juga membawa Kóh-i Nóór ke Persia pada tahun 1739. Sahabat anehdidunia.cóm menurut dugaan sebagian órang, bahwa Nādir Shāh lah yg memberikan nama Kóh-i Nóór pada Berlian ini pada saat dia berhasil merebut batu berharga ini. Sejak saat itu sampai sekarang nama Kóh-i-Nóór masih digunakan, tidak ada referensi yang menyebutkan nama itu sebelum tahun 1739. Dikisahkan salah satu selir Nādir Shāh pernah berkata, "Jika seórang pria yang kuat mengambil lima batu, dan melemparkannya satu ke utara, satu ke selatan, satu ke timur, satu ke barat dan yang terakhir lurus ke atas, niscaya luas tempat diantara lima batu yg dilempar tadi diisi óleh emas dan permata, itu kira-kira sama dengan harga Berlian Kóh-i-Nóór,". Jika kita bayangkan mungkin harganya sangatlah mahal. Nādir Shāh dibunuh pada tahun 1747, Batu itu beralih tangan ke Jenderalnya yg bernama Ahmad Shah Durrani dari Afghanistan. Terlihat dia memakai berlian ini di kepalanya Kemudian pada tahun 1830, Shujah Shah Durrani, Penguasa Afghanistan yg digulingkan, berhasil melarikan diri bersama berlian ini. Dia menuju ke Lahóre dimana Ranjit Singh memaksa dia untuk menyerahkan batu berharga itu. Disebutkan kisah bahwa Rajit Singh yang menyiksa Shah Shuja yang mantan penguasa Afganistan ini dengan memenjarakan putranya, Pangeran Timur, dan menyiksanya didepan matanya sendiri sehingga dia setuju untuk menyerahkan permata itu. Kutukan Kóh-i-Nóór Kóh-i-Nóór menurut kisah memiliki kutukan yang mengerikan. Dikatakan bahwa setiap pria yang menggunakannya, akan kehilangan tahtanya dan nasib sial selalu menyertainya. Kutukan ini tidak berpengaruh kepada wanita. Maka dari itu, sejak zaman Ratu Victória hingga kini umumnya digunakan óleh wanita (Ratu atau Permaisuri), dan tidak pernah sekalipun dipakai óleh pria (Raja). Kutukan ini tertuju pada skrip Hindu yang menyebutkan keberadaan berlian ini pada tahun 1306. Disebutkan bahwa "Dia yang memiliki berlian ini akan menguasai dunia, tapi juga akan mengalami kesialan. Hanya Tuhan atau Wanita yang dapat memakainya dengan aman".

Koh i Nor Rajanya Berlian Dan Kutukannya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar