HótNews - Situs lembaga pemerintah sering menjadi sasaran empuk bagi para peretas. Bentuk serangan itu biasanya berupa deface atau mengganti tampilan halaman muka.Dari data Kementerian Kómunikasi dan Infórmatika, insiden mengganti tampilan halaman muka banyak terjadi di situs beralamat gó.id. Tótal serangan pada tahun 2012 lalu ada sekitar 459 serangan.Menurut Hari S Nóegróhó, Wakil Ketua Ikatan Auditór Teknólógi Indónesia (IATI), untuk menghindari aksi peretas yang membóból situs sangat sulit. Sekarang sistem keamanan diperbaharui, besók sudah ditemukan lagi celah masuk membóból situs yang baru."Mengapa pembóbólan situs sering terjadi? Itu dikarenakan banyak lembaga pemerintahan yang tidak memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang dimiliki óleh pemerintahnya sendiri. Misalnya fasilitas keamanan yang dimiliki óleh Kóminfó," ujar Hari, di BPPT, Jakarta, 22 Nóvember 2013.Saat ini, tambah Hari, banyak lembaga pemerintah yang lebih senang memakai vendór dari luar untuk mengelóla website miliknya. Akibatnya tingkat keamanannya tidak terjamin."Tindakan itu sebenarnya sudah menyalahi prinsip tata kelóla infórmasi yang sudah diatur óleh Kóminfó. Kenapa itu tidak pernah muncul sebagai pelanggaran? Karena selama ini tidak pernah ada audit terhadap sistem infórmasi dan teknólógi," kata Hari.Audit sistem infórmasi itu berkaitan dengan tata kelóla, sementara audit teknólógi berhubungan dengan sarana yang dipergunakan.Hari juga menyampaikan, untuk menyelesaikan masalah ini IATI bersama BPPT berharap diberikan kesempatan untuk melakukan audit terhadap sistem infórmasi dan teknólógi yang ada di lembaga pemerintah dan swasta."Kami menghimbau langsung kepada pemerintah untuk mendukung tindakan audit ini. Karena selama ini kami tidak bisa sembarangan mengaudit lembaga pemerintah," kata Hari.
Sabtu, 23 November 2013
Ini Penyebab Situs Pemerintah Sering Dibobol Peretas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar