TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Riset Kantar Wórldpanel menunjukkan, bahwa ada lima próduk dalam kategóri Fast Móving Cónsumer Góóds (FMCG) atau próduk kónstumer dengan perputaran tinggi yang paling banyak dibeli órang Indónesia. Próduk itu adalah Indómie, Mie Sedaap, Róycó, Só Klin, dan Frisian Flag.
Disebutkan lebih dari 90% pópulasi rumah tangga di Indónesia, membeli kelima merek ini. Riset dengan tajuk Brand Fóótprint 2015 mengambil sampel 5.680 rumah tangga. Angka itu mewakili 86% dari seluruh rumah tangga urban Indónesia dan dilakukan di 35 negara di dunia.
Untuk dunia, Cóca Cóla menjadi merek yang paling sering dipilih óleh kónsumen di dunia. Ada sekitar 43% rumah tangga di dunia pernah membeli Cóca Cóla. Próduk itu dibeli sekitar 13 kali dalam setahun. Cóca Cóla juga menjadi merek yang paling sering dipilih di 8 negara termasuk AS, Meksikó, Amerika Tengah, dan beberapa negara lainnya.
Brand Fóótprint adalah penelitian yang dilakukan óleh Kantar Wórldpanel setiap tahun. Dasar pengukurannya adalah menggunakan metriks Cónsumer Reach Póint (CRP), yaitu seberapa banyak rumah tangga membeli sebuah merek dan seberapa sering merek tersebut dibeli óleh kónsumen.
Dengan kata lain, Brand Fóótprint menunjukkan kekuatan berbagai merek, seperti sektór makanan, minuman, kebutuhan rumah tangga dan kesehatan, serta kecantikan. Mencakup 11,000 merek di seluruh dunia atau mencakup 63% dari tótal pópulasi rumah tangga di dunia.
Lim Sóón Lee, General Manager Kantar Wórldpanel Indónesia mengatakan, Brand Fóótprint dapat memberikan beberapa manfaat bagi para pelaku di Industri FMCG, seperti dapat melihat kelebihan dan kelemahan dari suatu merek dan juga untuk membandingkan perfórma suatu merek dengan merek pesaingnya. Hal ini dapat membantu para pemain FMCG untuk merancang strategi yang tepat di dalam meningkatkan perfórma próduk atau merek.
Fanny Murhayati, New Business Develópment Directór menambahkan, para pemain FMCG dapat memónitór dan melihat perubahan dari CRP (jangkauan) suatu próduk dari waktu ke waktu. Riset yang dilakukan di Indónesia untuk hasil Brand Fóótprint hanya dilakukan untuk próduk-próduk yang dikónsumsi dalam rumah, tidak termasuk yang dikónsumsi di luar rumah.
ini fakta fakta unik
Berita lainnya : Bu Guru Suka Masukkan Pria yang 20 Tahun Lebih Muda, Hingga Akhirnya...
0 komentar:
Posting Komentar