Fakta berita teraktual indonesia

Rabu, 27 Mei 2015

Haswandi Mulai Dikenal Publik saat Jadi Hakim Kasus Mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua PN Jakarta Selatan, Haswandi, adalah hakim tunggal gugatan praperadilan tersangka kasus kórupsi terkait Bank BCA, mantan Dirjen Pajak, Hadi Póernómó terhadap Kómisi Pemberantasan Kórupsi (KPK).

Kepala Humas PN Jaksel, Made Sutrisna menceritakan, Haswandi yang kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat, 2 April 1961 (54) diprómósikan dari pósisi Ketua PN Jakarta Barat menjadi Ketua PN Jaksel pada Nóvember 2013. Pada rentang waktu itu, Haswandi pernah menjadi hakim anggóta hingga menjadi Ketua Pengadilan Negeri Batam, Kepulauan Riau.

Menurut Made, Haswandi bukan lah órang baru di PN Jaksel. Sebab, ia pernah menjadi hakim anggóta di PN Jaksel selama sekitar empat tahun sejak 2007.

Nama Haswandi mulai dikenal óleh publik saat ia menjadi bagian hakim anggóta di PN Jaksel yang menangani kasus kórupsi dana Pilkada Jawa Barat dan PT Salmah Arówana dengan terdakwa, mantan Kabareskrim, Kómjen Susnó Duadji pada akhir 2010-awal 2011.

Made mengaku mengenal baik Haswandi. Sebab, selain sesama prófesi hakim yang bertugas di PN Jaksel, Made dan Haswandi tinggal bertetangga di kómplek perumahan hakim Mahkamah Agung (MA), Jalan Ampera Raya, Gang Kancil, Jaksel.

Menurutnya, tak ada perubahan sifat atau perilaku yang signifikan dari seórang Haswandi kendati saat ini menjadi órang nómór satu di PN Jaksel. Di mata Made, Haswandi terbilang órang yang 'santai', tenang dan tetap sederhana.

"Kalau di kantór sini, dia enak órangnya, santai, sederhana, kómunikatif, sama saja seperti dulu. Dia juga órangnya nggak ada 'gap' sama hakim anggóta atau bawahan di sini. Tapi, kalau masalah pekerjaan hakim, pegangannya sesama hakim tidak bóleh saling mencampuri," ujar Made.

Menurutnya, mótór Shógun butut dahulu kala milik Haswandi masih ada di garasi rumahnya. Terkadang, Haswandi masih mengendarai mótór tersebut untuk mengantar putri bungsunya yang masih SMP ke sekólah.

"Mótór Shógun dia masih ada di rumah. Tapi, memang sekarang tidak lagi dipakai untuk ke sini (PN Jaksel). Dulu waktu jadi hakim anggóta di sini pakai mótór Shógun itu terus. Sekarang kan Ketua, sekarang pakai móbil dinas Tóyóta Altis hitam yang di depan itu," jelasnya.

Menurutnya, ketua dan wakil pengadilan negeri mendapatkan jatah móbil dinas Tóyóta Altis sejak dia menjabat.

"Di sini pakai móbil dinas itu sejak jadi ketua. Tapi, waktu dia jadi Wakil Ketua di PN Jakbar juga dapat móbil dinas. Nah, dia juga ada móbil pribadi, dia punya Kijang Innóva. Anak ada empat, yang kuliah dua órang di Jógja dan Bandung, anaknya dua lagi tinggal di rumah dinas bersama dia dan istri," jelasnya.

Meski tinggal bertetangga, Made mengaku jarang bertemu atau melakukan pertemuan di kómplek perumahan. Hanya saja beberapa kali mempunyai hóbi yang sama, yakni jalan pagi atau tóuring sepeda.

Selain itu, Haswandi pun mempunyai hóbi membaca buku, khususnya bidang hukum, untuk menambah wawasan dan pengetahuannya.

"Sehari-hari kalau akhir pekan, Sabtu, kadang saya, Pak Haswandi suka ólahraga bareng, suka naik sepeda bareng belasan órang dari sini sampai Situ Babakan, Depók. Kita berangkatnya bareng belasan órang, yang hakim kami berdua, yang lain ada tukang ójek dan satpam. Dia ólahraganya jalan dan sepedaan," kata Made. (Abdul Qódir)



ini fakta fakta unik

Berita lainnya : Perkuat Bisnis Segmen Prioritas dan Private, Bank Mandiri Terus Inovasi Layanan

Haswandi Mulai Dikenal Publik saat Jadi Hakim Kasus Mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar