JAKARTA - Ahli teknologi dan informasi, Yono Reksoprodjo mengingatkan pemerintah agar semakin peduli dan paham dengan ancaman serangan di dunia maya (cyber). Menurutnya, peperangan di dunia maya merupakan keniscayaan dan menjadi ancaman bagi keamanan maupun ketahanan negara.
Yono menambahkan, karena ancaman serangan cyber yang terus berkembang maka orang-orang yang duduk di BCN pun harus paham betul dengan persoalan yang ada. Karenanya, jangan sampai BCN nantinya hanya asal dibentuk saja. Menurut Yono, orang-orang yang duduk di BCN harus terlatih, menjalani berbagai simulasi dan benar-benar siap ketika harus menangani serangan cyber. "Serangan cyber ini beda dengan perang konvensional, yang rumusnya satu musuh diserang dengan satu pasukan. Ini cukup dilawan satu orang," tandasnya. Sedangkan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhi Purdijatno tak menampik anggapan tentang bahaya ancaman serangan cyber. Menurutnya, serangan melalui dunia maya bisa melumpuhkan berbagai aktivitas ekonomi, layanan umum, perbankan, bahkan pertahahan. Tedjo menambahkan, kementerian yang dipimpinnya telah memiliki desk ketahanan nasional keamanan informasi cyber nasional (DK2ICN). "Ini merupakan kebutuhan mendesak yang membutuhkan pola berpikir yang out of the box untuk mengelola sistem dan manajemen koordinasi ketahanan dan keamanan informasi di ruang cyber secara integratif," kata Tedjo yang tampil sebagai pembicara kunci dalam seminar itu.(ara/jpnn)
portal fakta dan berita indonesia terbaru
Berita lainnya : Absen Tiga Kali Berturut-Turut. Anggota PPK dan PPS Bisa Diberhentikan
0 komentar:
Posting Komentar