JAKARTA - Ketua DPP PAN Tjatur Sapto Edy membantah keras partainya berada di bawah bayang-bayang partai lain, khususnya Demokrat.
Menurut Tjatur, anggapan PAN di bawah partai berlambang bintang mercy itu salah besar. "Itu namanya serangan membabi buta, tidak pakai data dan sejarah keikutsertaan PAN di Pemilu," kata Tjatur, Kamis (26/2). Hal ini diungkap Tjatur menanggapi pernyataan yang keluar dari Sutrisno Bachir. Dalam konsolidasi pemenangan Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum DPP PAN di Yogyakarta, Rabu (25/2), Soetrisno Bachir (SB) mengeluarkan pernyataan yang bernada menyerang petahana Hatta Rajasa. Dalam pernyataannya, mantan Ketua Umum DPP PAN yang lama menghilang itu mengatakan bahwa penyebab suara PAN anjlok, karena berada di bawah bayang-bayang partai lain. Oleh sejumlah kader PAN, pernyataan SB ini dianggap ditujukan kepada Hatta, yang memiliki kedekatan hubungan dengan Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut Tjatur, kalau benar yang dimaksud SB adalah suara PAN anjlok, karena di bawah bayang-bayang PD, itu salah besar. "Mungkin Pak SB lupa, berada di bawah kepemimpinan siapa PAN memperoleh suara terendah dalam Pemilu," sindir Tjatur. Ia menyebutkan setidaknya ada dua fakta yang menunjukkan PAN tidak berada di bawah bayang-bayang partai lain, khususnya PD. "Pertama, pada Pemilu 2009, perolehan suara PD naik tajam hingga 156,1 persen dan pada 2014 turun tajam 41,3. Persen. Sementara pada PAN justru sebaliknya. Pada Pemilu 2009 suara PAN mengalami penurunan tajam 14,4 persen dan pada 2014 naik meningkat drastis 53 persen," katanya. 1 2 next >
0 komentar:
Posting Komentar