BANJAR - Jaya Saputra (28), warga Bebedahan Kota Tasikmalaya ditemukan meninggal di kamar kontrakannya, Cimeyan, Mekarsari, Kota Banjar kemarin pagi (17/1). Dia ditemukan warga sekitar menggantung di tembok dengan muka yang sudah membusuk.
Saat ditemukan, Jaya menggunakan kaos oblong berwarna hijau dan celana panjang hitam. Di depannya terdapat kursi plastik biru. Adapun tubuhnya menggantung di tembok dengan tali terikat di lehernya. Tali tersebut diikatkan ke penyantol di tembok kamar putih. Di dalam kamar tersebut, warga sekitar menemukan botol minuman ringan, dompet dan hape milik Jaya. Ketua sekitar Aang Sopian menjelaskan proses penemuan jasad Jaya. Awalnya, dia mendapatkan laporan dari teman sekaligus anak buah Jaya bahwa Jaya tidak menyahut saat konrtrakannya digedor-gedor. "Setelah dapat laporan kami langsung ke lokasi untuk melihat," ujarnya kemarin di lokasi. Saat Aang tiba di lokasi, pintu kontrakan Jaya terkunci. Rekan-rekan korban kemudian melihat kondisi di dalam kontrakan melalui jendela. Mereka kaget. Ternyata Jaya menggantung di tembok kamar. "Kami langsung menghubungi pihak kepolisian waktu itu juga biar polisi yang menangani. Saya yakin kemungkinan korban gantung diri kemungkinan sudah tiga hari yang lalu," kata Aang. Dia menambahkan kontrakan Jaya, sekaligus TKP tewasnya bos kayu itu milik Anton, warga Hegarsari Kecamatan Pataruman Kota Banjar. Jaya mengontrak rumah tersebut sudah dua tahun. Wawan (40), anak buah Jaya menuturkan, dia bersama dua temannya kehilangan kontang sang bos sejak Rabu. Dia kala itu mau mengambil uang penjualan kayu. Biasanya, dia dan temannya mendapatkan pencairan uang kayu Rabu dan Jumat. "Waktu hari Rabu dikontak beberapa kali tidak diangkat-angkat dan mencoba kontek lagi tadi malam (Jumat malam) masih tetap diangkat-angkat," ungkapnya. Setelah dikontak terus menerus tidak ada jawaban, mereka, bertiga mendatangi rumah kontrakan bosnya tersebut. Setelah sampai di kontarakan sekitar pukul sembilan lebih, pintu kontrakan terkunci. Dia berusaha menggedor-gedor tapi tidak ada jawaban. "Kami langsung lapor ke ketua RT setempat," ujarnya. Beberapa saat kemudian, diketahui bahwa bosnya telah meninggal. Menurut Wawan, bosnya tersebut merupakan sosok pendiam dan tidak pernah terbuka jika ada masalah. Jaya juga bos yang baik. Dia selalu menyemangati anak buahnya bekerja. "Dengar-dengar rencana tahun ini dia mau nikah," ungkapnya. (nto)
0 komentar:
Posting Komentar