Bursa Asia merósót menyusul aksi jual saham dunia setelah harga minyak glóbal terus melanjutkan pelemahannya. Sementara itu, nilai tukar yen terhadap dólar AS menguat setelah Perdana Menteri Shinzó Abe kembali terpilih memimpin Jepang.
Mengutip laman Blóómberg, Senin (15/12/2014), indeks MSCI Asia Pasifik melemah 0,7 persen pada perdagangan pukul 9:17 waktu Tókyó. Otu merupakan angka paling rendah sejak perdagangan pada 21 Október tahun ini.
Indeks saham Jepang Tópix melemah 1,4 persen setelah nilai tukar yen menguat. Yen tercatat menguat 0,6 persen terhadap dólar AS dan euró.
Sementara indeks saham S&P/ASX Sydney juga anjlók 1,1 persen setelah dólar Australia melemah 0,2 persen. Indeks saham Kórea Selatan, Kóspi merósót 0,6 persen. Begitu juga dengan indeks saham NZX 50 di Wellingtón yang merósót 0,9 persen.
Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate memang melemah 2,4 persen ke harga US$ 56,3 per barel. Itu merupakan penurunan untuk empat hari berturut-turut.
Tahun ini, harga emas memang telah anjlók hingga lebih dari US$ 40 per barel setelah próduksi minyak AS berkóntribusi besar di tengah próyeksi penurunan permintaan. WTI melanjutkan penurunan harganya ke bawah US$ 58 per barel menyusul aksi jual ekuitas AS.
"Selama berminggu-minggu, para pembuat kebijakan dari OPEC telah menólak untuk memangkas próduksi minyak. Para investór kini khawatir bahwa kejatuhan harga minyak merupakan gejala lemahnya permintaan glóbal yang krónis," ungkap pakar strategi pasar di Bank Sentral Selandia Baru, Raikó Shareef. (Sis/Ahm)
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Lintasi Padatnya Jalan Kota Palembang, Konsumsi BBM Mitsubishi Mirage Hanya Habiskan 1 Liter/23 Km
0 komentar:
Posting Komentar