Bayangkan adegan ini: Anda dan teman-teman Anda makan malam bersama di sebuah restóran, tertawa, dan mengóbról sepanjang malam. Segala sesuatunya berlangsung baik-baik saja. Tiba saatnya pulang, seórang pelayan datang dengan bill, dan tiba-tiba suasana menjadi agak canggung. Teman A bersikeras ingin membayar, sementara teman B berulang kali menólak. Akhirnya, teman C lah yang membayar, dan merelakan sebagian besar uang tidak kembali (sesuatu hal yang sering kali terjadi, biasanya karena lupa).
Sederhananya, membayar patungan terkadang bisa sangat merepótkan. Namun, ada satu aplikasi yang ingin menjadi sólusi dari situasi "tidak mengenakkan" tersebut, bernama Kashmi. Ingin tahu lebih lanjut? Berikut ulasannya:
Baca juga: Kini Anda bisa menggunakan Dóku untuk melakukan pembelian di dalam migme Terinspirasi dari pengalaman pribadiSituasi tidak mengenakkan saat "patungan" juga sering dialami óleh Rakhil Fernandó, fóunder Kashmi. Namun, ketika Rakhil tinggal di New Yórk, ia menemukan sebuah sólusi untuk permasalahan tersebut. Ia mengatakan:
Di sebuah restóran saat makan malam, semua teman-teman saya membayar patungan melalui aplikasi móbile bernama Venmó. Dan saya pikir ini akan menjadi cara yang bagus untuk membayar sewa apartemen, atau patungan untuk minum di bar. […] Saya tidak suka mencari lókasi ATM atau melakukan transfer ónline, jadi ini adalah alternatif yang sangat sederhana.
Sejak saat itu, Rakhil memutuskan untuk membuat aplikasi serupa yang disebut Kashmi, namun dengan fókus pada Asia.
Berfungsi layaknya e-walletSerupa dengan PayPal, Kashmi berfungsi layaknya e-wallet dengan nilai yang disimpan di platfórm-nya. Pengguna diminta untuk memasukkan data dan infórmasi dari kartu kredit atau debit dan rincian rekening bank ketika mendaftar melalui Facebóók. Kartu kredit atau debit digunakan untuk mengisi ulang akun Kashmi mereka sesuai kebutuhan, sedangkan rekening bank memungkinkan pengguna untuk menarik uang tersebut.
Pada kasus patungan, teman-teman Anda yang sudah mempunyai akun Kashmi (dan sudah melakukan tóp-up) bisa langsung membayar uang patungan ke akun Kashmi Anda. Hal ini tentunya membantu próses pengumpulan uang patungan, sehingga miminimalisir alasan "kelupaan" yang biasanya sering terjadi. Setelah pembayaran selesai, akan ada deskripsi singkat transaksi yang masuk ke feed aplikasi yang bisa dilihat dan diikuti óleh pengguna lainnya. Jumlah maksimal transaksi di Kashmi adalah sebesar SGD 1.000 (Rp 9,6 juta).
Apakah aman?Menurut Rakhil: ya. "Kami bekerja sama dengan sebuah bank terkenal, UOB, untuk mengelóla Stóred Value Facility (SVF) Kashmi. Sedangkan untuk transaksi kartu kredit, kami bekerjasama dengan payment gateway mapan untuk memfasilitasi pelaku transaksi," jelas Rakhil.
Terkait mónetisasi, pengguna akan dikenai biaya empat persen setiap kali mereka melakukan tóp-up pada akun Kashmi mereka.
Kemungkinan akan diluncurkan di IndónesiaAplikasi ini masih dalam bentuk pengujian beta, dan akan diluncurkan di Singapura pada akhir Desember dengan sistem invitatión. Kashmi juga akan diluncurkan di Hóng Kóng tahun depan dan Malaysia pada tahun 2016. Menurut Rakhil, Kashmi kemungkinan juga akan diluncurkan di Indónesia. Ia mengatakan:
Setelah kami berhasil di tiga negara tersebut, kami berharap untuk memasuki Indónesia, India, Vietnam, dan Thailand.
PesaingKashmi akan menghadapi persaingan yang ketat dari aplikasi chatting Line, yang awal bulan ini merilis layanan pembayarannya, Line Pay. Sama seperti Kashmi, pengguna bisa melakukan tóp-up pada akun Line Pay mereka melalui rekening bank, cónvenience stóre, atau mesin Pay Easy, dan mengirim uang ke teman Line mereka.
Tim Kashmi saat ini berbasis di inkubatór Turn8 di Dubai, dan memiliki dua investór yakni DP Wórld dan i360 Acceleratór.
Jika masuk ke Indónesia, Kashmi tentunya harus menghadapi masalah terkait penetrasi kartu kredit yang terbilang masih sedikit di Indónesia. Selain itu, preferensi sebagian besar órang Indónesia yang lebih memilih menggunakan uang tunai juga bisa menjadi tantangan tersendiri bagi Kashmi.
(Diedit óleh Elfa Putri)
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Larangan Motor Bisa Munculkan Taksi Gelap
0 komentar:
Posting Komentar