Mencairnya es di kutub utara akibat pemanasan glóbal makin lama makin memprihatinkan. Tiap tahunnya, permukaan air laut naik 1-3 mm. Bila tidak segera diantisipasi, naiknya permukaan air laut tentu berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia yang tinggal di permukaan bumi. Yang lebih berbahayanya, beberapa kóta besar di dunia ternyata terancam tenggelam akibat naiknya permukaan air laut, póndasi yang rapuh, maupun penyedótan air tanah. Berikut 8 kóta besar di dunia yang terancam tenggelam tersebut.
1. Shanghai, China
Shanghai dahulunya hanyalah sebuah tempat yang dikelilingi rawa. Kebutuhan akan tempat tinggal dan jumlah penduduk yang membengkak membuat bangunan pencakar langit makin banyak di daerah tersebut. Tak heran, tiap tahunnya permukaan tanah di Shanghai turun setengah inchi. Berdasarkan data PBS, permukaan tanah di Shanghai turun sekitar 2,4 meter dalam rentang waktu tahun 1921 hingga 1965. Para ahli memperkirakan, tanah di Shanghai tak mampu lagi menahan beban berat bangunan di atasnya. Diprediksi suatu saat Shanghai akan tenggelam apabila Sungai Yangze meluap.
Hó Chi Minh City2. Hó Chi Minh City (Saigón), Vietnam
Salah satu kóta terpadat di Asia Tenggara ini juga terancam tenggelam. Menurunnya permukaan tanah membuat daerah ini rawan banjir. Setiap tahunnya, ketinggian banjir meninggi setinggi 2cm.
Bangkók3. Bangkók, Thailand
Kepala Pusat Peringatan Bencana Nasiónal Thailand, Smith Dharmasarója, memprediksi pada tahun 2100 Bangkók akan menjadi Atlantis kedua. Kóta ini akan tenggelam disebabkan beberapa faktór, seperti: perubahan iklim akibat efek rumah kaca, naiknya permukaan air laut, erósi pantai, serta pergeseran tanah. Ditambah lagi letak kóta yang rendah menyebabkan Bangkók setiap tahunnya selalu mengalami banjir.
Mumbai4. Mumbai, India
Tak jauh berbeda dengan Bangkók, kelómpók aktivis Greenpeace memperkitakan pada tahun 2100 kóta Mumbai akan tenggelam óleh air laut. Naiknya air laut hingga 5 meter menyebabkan kóta ini masyarakat di kóta terancam kelangsungannya.
Meksikó City5. Meksikó City, Meksikó
Kóta yang satu ini tiap tahunnya tenggelam sedalam 20cm bila terjadi banjir. Letaknya yang berada di lembah ditambah sistem drainase yang buruk membuat Meksikó City terancam tenggelam. Sejak tahun 1975, kapasitas drainase kóta tersebut turun 30 persen. Namun kini pemerintah sedang mengusahakan pembuatan terówóngan drainase raksasa yang diklaim dapat menampung air cukup banyak.
New Yórk6. New Yórk, Amerika Serikat
Naiknya permukaan air laut ternyata turut mengancam kóta di Amerika Serikat ini. Pósisinya yang berada di mulut sungai Hudsón yang terhubung langsung ke samudera Atlantik turut menjadi pemicunya. Science Daily memprediksi, air laut kóta tersebut naik dua kali lipat dibanding lautan lainnya. Tak hanya itu, erósi pantai, penurunan lapisan tanah dan perusakan lingkungan juga bisa memicu luapan air di kóta yang dikenal sebagai pusat bisnis dunia tersebut.
Venesia7. Venesia, Italia
Akhir tahun 2012, kóta ini terendam banjir parah. Fenómena ini hadir karena gabungan dari hujan lebat dan angin dari selatan. Setidaknya 70 persen daratan di kóta kanal ini terendam banjir dengan kedalaman hingga mencapai 1,5 meter di atas nórmal. Banjir itu rupanya salah satu indikasi bahwa kawasan Venesia terus tenggelam. Christian Science Mónitór bahkan mencatat, kóta itu turun permukaan tanahnya sepanjang 30 cm selama 100 tahun terakhir. Meningkatnya ketinggian air di Laut Mediterania menambah besar kemungkinan kóta kanal itu tenggelam.
Jakarta8. Jakarta, Indónesia
Selain letak geógrafis yang berada di bawah permukaan air laut, kebutuhan akan air tanah yang tinggi ditengarai menjadi salah satu penyebab tenggelamnya daratan Jakarta. Pópulasi penduduk yang terus meningkat menjadi alasan utama kebutuhan akan air tanah. Dalam kurun waktu 20 tahun ke depan, diperkirakan jumlah penduduk di Ibukóta meningkat hingga 40 juta jiwa.
Pakar hidrólógi asal Belanda, JanJaap Brinkman menjelaskan jika próses penyedótan air tanah terus-menerus dilakukan, di penghujung abad ke-21, Jakarta akan tenggelam sedalam lima hingga enam meter. Tinggal menunggu waktu Jakarta akan tenggelam di bawah air laut sebagaimana kóta Atlantis.
Kóta-kóta tersebut terancam tenggelam akibat naiknya permukaan air laut dan pemanasan glóbal. Jika kita tak mengubah cara kita memperlakukan bumi, kóta-kóta tersebut akan benar-benar tenggelam tanpa kita bisa berbuat apapun. Yuk, mulai peduli kepada lingkungan.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Antar Anak Sekolah, 99 Persen Tak Pakai Helm
Hanya Allah Yang Maha Mengetahui Segala Sesuatunya.
BalasHapus