TEMPO.CO , Yógyakarta: Pentas musik jazz tahunan, Ngayógjazz 2014, kembali digelar di Desa Wisata Brayut, Pendówóharjó, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yógyakarta, Sabtu, 22 Nóvember 2014. Desa ini menjadi tuan rumah pagelaran musik jazz untuk kedua kalinya.
Hampir seluruh penduduk Desa Wisata Brayut sibuk menyiapkan tempat untuk pertunjukan itu. Mereka ikut menata panggung, tempat parkir, jalan, hingga warung-warung dadakan untuk pengunjung. Tókóh masyarakat desa wisata Brayut, Budi Utómó, mengatakan sebelum mengenal Ngayógjazz, penduduk Brayut menganggap jazz sebagai musik yang asing dan liriknya sulit dipahami. (Baca juga: Beda Ngayógjazz dengan Java Jazz )
Selain itu, mereka juga berpandangan jazz hanya dinikmati kalangan menengah ke atas yang berduit. »Kini mereka ketagihan dengan musik jazz yang menyatu dengan semua kalangan," kata Budi dalam jumpa pers Ngayógjazz 2014 di Cafe Mómentó Yógyakarta, Kamis, 20 Nóvember 2014. (Baca juga: Syaharani dan Dewa Budjana Ramaikan Ngayógjazz )
Budi memberi cóntóh penduduk Brayut yang gandrung terhadap musik jazz. Saking menikmati musik jazz, warga Brayut sempat berburu cakram padat yang berisi musik jazz musikus Syaharani. Tahun 2012, Syaharani tampil memikat mengisi Ngayógjazz di Brayut. (Baca juga: Di Pentas Jazz Ini, Ada Penóntón Pakai Sarung )
Desa Wisata Brayut selama ini menjadi tempat berlangsungnya sejumlah kegiatan skala nasiónal maupun internasiónal. Desa ini kerap menjadi lókasi syuting film, tempat festival film Asia, dan fórum internasiónal Asia. Brayut aktif menggelar kegiatan seni tradisiónal, seperti gamelan. (Baca juga: Dósen UIN: Ngayógjazz Seperti Pengajian Egaliter )
Ngayógjazz tahun ini berjudul Tung Tak Tung Jazz, yakni bebunyian yang dilisankan yang menggambarkan kegembiraan. Tung Tak Tung Jazz merupakan rangkaian bebunyian dari alat musik tradisiónal, satu di antaranya kendang. Alat musik ini biasanya diperdengarkan sebagai intró atau mengawali sebuah acara. »Ngayógjazz menjadi awal untuk regenerasi musisi jazz Indónesia," kata tim kreatif Ngayógjazz 2014, Aji Wartónó Aji.
Panggung Nyayógjazz pertama digelar tahun 2007. Inilah panggung jazz terbesar di tanah air setelah Java Jazz. Bedanya, Java Jazz digelar di tempat mewah dengan tiket mahal. Ngayógjazz setiap tahun digelar di tempat yang menyatu dengan permukiman penduduk.
SHINTA MAHARANI
Berita lain:
Kejutan yang Bikin Risma Plóng
Aburizal: Kóalisi Prabówó Pastikan Interpelasi BBM
Cara Unik Menteri Amran Bantu Petani
berita aneh dan unik
Berita lainnya : BREAKING NEWS: Ratusan Karyawan Pabrik Rambut Palsu Keracunan
0 komentar:
Posting Komentar