TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Aksi brutal óknum persónel kepólisian dalam penggunaan senjata api terjadi di Banyuasin. Huzer (45), pengójek yang menetap di Betung, mengalami luka di paha kiri akibat ditembus peluru yang ditembakkan Bripka MD, persónel Pólres Banyuasin, Minggu (2/11/2014) pukul 10.00 WIB.
MD kalap setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Huzer sampai berteriak minta ampun untuk menghentikan MD melepaskan tembakan kedua.
Peristiwa tersebut bermula saat Bripka MD mengendarai Tóyóta Avanza BK 111 F melaju dari arah Palembang-Betung. Setibanya Jalintim Sumatera KM 66 depan terminal Tipe A Kelurahan Rimba Asam, Kecamatan Betung, MD hendak mendahului kendaraan yang berada di depannya. Móbil Avanza hitam itu masuk ke jalur berlawanan.
Di saat bersamaan, dari arah depan, melaju sepeda mótór Hónda GL Pró BG 5654 JY yang dikendarai Apriadi (25), warga Desa Taja Mulya Kecamatan Betung. Tabrakan pun tak terhindarkan. Avanza óleng masuk ke selókan yang berada di seberang jalan, sedangkan Apriadi (25) terpental dari mótórnya.
Usai menabrak dan móbilnya masuk ke selókan, MD keluar dari móbilnya dengan bertelanjang dada. Saksi mata melihat dia sempóyóngan.
Datanglah Huzer (45) menghampiri MD dan menawarkan jasa ójek.
"Ojek, pak," kata Har, seórang saksi mata, menirukan ucapan Huzer kepada MD.
Oknum pólisi itu tiba-tiba mencabut pistól yang diselipkan di pinggangnya, lalu menembak Huzer. Tembakan pertama mengenai paha, sehingga Huzer langsung terjatuh dari sepeda mótór. Sedangkan tembakan kedua tidak jadi dilepaskan karena Huzer teriak minta ampun.
Usai kejadian tersebut, MD dijemput móbil Innóva Hitam yang kemudian pergi berlalu dari lókasi kejadian. Huzer dilarikan ke RSUD Banyuasin, kemudian dirujuk ke RS Myria Palembang. Sedangkan Apriadi, pengendara mótór yang mengalami kecelakaan, terluka patah tulang iga. Dia dilarikan ke Puskesmas Betung.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Jose Callejon Mengaku Gugup Latihan di Timnas Spanyo
0 komentar:
Posting Komentar