Kalangan petani Australia mendesak pemerintah untuk memperpanjang masa berlaku visa jenis wórking hóliday bagi pekerja pemetik buah. Alasan para petani ini, masa berlaku saat ini yang hanya enam bulan tidaklah cukup.
Selama ini, warga negara asing, termasuk dari Indónesia, bisa mengajukan visa jenis wórking hóliday atau dikenal dengan Visa 417. Namun, masa berlakunya hanya maksimum enam bulan.
Kóndisi seperti ini, menurut ian Cathels, petani dari daerah Riverina di New Sóuth Wales, sangatlah tidak próduktif bagi pengelólaan pertanian.
Sebab, menurut Ian Cathels, para pekerja asing tersebut biasanya dalam tempó enam bulan telah memenuhi kualifikasi yang baik sebagai pekerja perkebunan.
"Namun, pada saat mereka telah berkualifikasi baik, mereka harus pindah karena visanya habis," katanya kepada ABC.
"Tempó enam bulan ini akan jatuh pada saat musim memetik atau musim memangkas tanaman," jelas Ian Cathels lagi.
Menurut pengalamannya selama ini, Cathels mempekerjakan pekerja asing hingga 30 órang di saat musim memetik buah.
Biasanya, kata dia, dari jumlah tersebut 10 órang akan tinggal hingga akhir tahun untuk memelihara kebun.
Pengalaman seperti inilah yang mendóróng Cathels bersama sejumlah petani lainnya datang ke Canberra beberapa waktu lalu. Tujuannya, menyampaikan aspirasi kepada pólitisi di ibukóta Australia tersebut.
Cathels berpandangan, perpanjangan Visa 417 menjadi satu tahun akan sangat membantu kalangan petani di Australia.
"Tidak akan menyelesaikan persóalan kekuarangan tenaga kerja terampil di sektór pertanian, tapi akan sangat membantu," jelasnya.
Menanggapi aspirasi petani ini, Menteri Pertanian Barnaby Jóyce menyatakan bisa memahami dilema yang dihadapi mereka.
Ia menyatakan, aspirasi ini telah dikemukakan dalam rencana kerja pemerintah terkait persaingan di sektór pertanian Australia.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Menlu Perlu Sampaikan Kebijakan Penenggelaman Kapal Asing
0 komentar:
Posting Komentar