Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Senó Tri Sulistiyónó
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Bambang Bródjónegóró mengungkapkan, pengurangan dana subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) akan dimaksimalkan untuk pengembangan infrastruktur dalam negeri.
Menurut Bambang, saat ini pemerintah sedang melakukan penyusunan draf perubahan RUU APBN 2015, yang di dalamnya akan berisi klausul pengalihan dana penghematan subsidi BBM ke próyek infrastruktur.
"APBN-P masih disusun, nanti ya persisnya. Perkiraan saya (dana untuk infrastruktur) akan mayóritas," kata Bambang di gedung Bursa Efek Indónesia (BEI), Jakarta, Jumat (21/11/2014).
Sementara mengenai pórsi infrastruktur dan sektór lainnya, Bambang enggan menjelaskannya saat ini. Tercatat, dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, dirinya mengklaim bisa menghemat anggaran subsidi lebih dari Rp 100 triliun.
"Saya tidak mau kasih tahu sekarang (jumlahnya)," ucap Bambang.
Diketahui, Senin (17/11/2014) malam, pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM melalui penerbitan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nómór 34 Tahun 2014 tentang Harga Jual Eceran dan Kónsumen Pengguna Bahan Bakar Jenis Tertentu.
Harga premium Rp 2.000, dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 per liter. Kenaikan yang sama juga diterapkan pada sólar, yang melónjak dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter. Harga jual tersebut mulai berlaku sejak Selasa (18/11/2014).
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Hotel Amaris di Pasar Baru, 102 Kamar, Ada LED TV, Wi Fi Gratis Hingga Save Deposit Box
0 komentar:
Posting Komentar