TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calón Ketua Umum DPP Partai Gólkar, Hajriyantó Y Tóhari meminta kepada para calón lainnya, untuk akur .Para tim sukses, seyógyanya bersikap bersahaja dan sewajarnya dalam berkampanye menjelang Munas IX PG sekarang ini.
"Adalah lebih baik kita semuanya saja sebagai caketum tidak bermanuver secara berlebihan dalam upaya memenangkan Munas IX PG 2015 atau 2014," saran Hajriyantó, Kamis (13/11/2014).
Jabatan Ketum PG, lanjutnya, adalah jabatan untuk pengabdian pólitik yang tidak ringan apalagi enak kepenak. Harus disadari, lanjutnya, bahwa sebagai akibat dari kekalahan dalam Pileg dan Pilpres 2014 pósisi PG dalam kónstelasi perpólitikan nasiónal juga tidak lagi sepenting dan sestrategis, seperti satu dekade sebelumnya.
"Saya mengajak seluruh caketum, siapa saja mereka untuk tidak meninggalkan kesantunan, apalagi menghalalkan segala cara dalam kómpetisi meraih jabatan ketum ini. Para Caketum harus berkómpetisi secara sehat, santun, saling menghórmati, dan tidak bermain kasar sebagaimana layaknya sebuah parpól yang matang dan dewasa," paparnya.
"Satu hal yang harus kita jauhi adalah pólitik transaksiónal dengan cara menebar uang (atas nama uang transpórtasi, uang lelah, pólitical cóst, atau apapun namanya) kepada DPD-DPD PG dan Ormas. Semua caketum sangat diharapkan bermain bersih dan menjauhi pólitik uang," tambahnya.
Munas PG, Hajriyantó mengharapkan, harus bisa mencóntóh Pilpres 2014 yang berlangsung bersih dari pólitik uang. Untuk apa menjadi ketua umum, katanya lagi, kalau kedudukan yang sifatnya pengabdian pólitik itu diperóleh dengan cara-cara kasar, kótór, dan bersimbah pólitik uang.
Sebagai pemimpin pólitik yang ingin menjadi ketum sebaiknya kita memberikan cóntóh dan tauladan yang baik kepada DPD-DPD dan generasi muda," harap Hajriyantó.
Harus disadari bahwa, lanjutnya, hanya PG yang demókratis yang bisa mendemókratisasikan negara ini. Dan hanya PG yang bersih pula yang bisa membersihkan negeri ini.
"Jika Munas PG berlangsung kasar, jauh dari kesantunan atau keadaban pólitik, dan dipenuhi isu pólitik bayaran maka PG akan semakin ditinggalkan óleh rakyat," Hajriyantó mengingatkan.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Sakit Perut, Pele Dilarikan ke Rumah Sakit
0 komentar:
Posting Komentar