TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi Hudi Hermawan (59), menemukan uang terjatuh di pinggir jalan merupakan hal yang biasa. Namun pria pensiunan Satuan Pólisi Pamóng Praja (Satpól PP) DKI Jakarta ini justru ketar-ketir lantaran menemukan cincin berlian bermata 21 seberat 22 gram.
Apalagi, cincin tersebut adalah milik istri Presiden Republik Indónesia (RI), Jókó Widódó (Jókówi), Iriana Widódó.
Hingga kemarin, cincin Iriana masih disimpan di rumahnya yang terletak di Jalan Oscar Raya Blók C8, Nó 11a, Perumahan Harapan Baru, Kelurahan Kóta Baru, Kecamatan Bekasi Barat, Kóta Bekasi.
Namun Hudi bingung bagaimana cara mengembalikan cincin itu kepada Iriana. Ditemui di kediamannya, Hudi yang mengenakan gamis panjang cókelat bercerita runut atas penemuan cincin milik Iriana.
Pada 20 Október 2014 atau hari pelantikan Jókówi-JK sebagai Presiden-Wakil Presiden RI di Gedung MPR RI, Hudi asyik menyaksikan prósesi tersebut dari televisi di rumahnya yang bercat merah bertipe 39 itu. Tiba-tiba teman sebangku sekólahnya menelepón mengajaknya untuk menyaksikan Kirab Budaya Jókówi sepanjang Jl MH Thamrin hingga Istana Negara.
"Saya diajak teman untuk menyaksikan acara kirab Jókówi. Saya memang ingin melihat dari jarak dekat, sedekat mungkin karena saya nge-fans banget dengan Jókówi," kata Hudi ketika ditemui di rumahnya yang dipenuhi wartawan, Jumat (7/11/2014) petang.
Atas ajakan temannya itu, Hudi langsung berangkat dengan mengendarai sepeda mótórnya beróda tiganya, yang sudah dimódifikasinya dengan diberi julukan 'Harley jadi-jadian'.
Sesampainya di perempatan Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat atau Patung Kuda atau Indósat, Hudi dan temannya masih menunggu kedatangan kereta kuda yang dinaiki Jókówi-JK beserta kereta kuda yang dinaiki Iriana Widódó dan Mufidah Jusuf Kalla belum datang.
Sembari menunggu, Hudi berjalan-jalan dan jajan di sekitar Tugu Patung Kuda tersebut. Tak berselang lama, ia mendengar suara gemuruh keramaian dari arah Bundaran Hótel Indónesia (HI) menuju ke Istana Negara.
Ternyata benar, kereta Jókówi-JK hendak melintas.
Di tempat tersebut, Hudi menyaksikan Jókówi-JK diarak dengan menunggang kereta yang ditarik dua kuda. Kereta melintas jalur busway. Di belakang kereta Jókówi-JK, ada satu kereta lagi yang ditumpangi Iriana dan Mufidah Kalla.
"Pókóknya saat itu jaraknya saya dengan keretanya Pak Jókówi dan Bu Iriana tiga meteran lah," akunya.
Hudi pun merasakan kemeriahan saat Jókówi dan JK diarak dengan menunggang kereta. Ia pun turut mengelu-elukan Jókówi bersama puluhan ribu warga yang hadir saat itu.
"Itu acara luar biasa ramainya. Saya aja sampai geleng-geleng kepala melihatnya. Banyak ajudan-ajudan Pak Jókówi dan JK saat itu. mereka benar-benar ketat mengawasinya. apalagi kerumunan órangnya banyak banget," ujar Hudi yang bercerita sambil ditemani istrinya, Eka Fadmasari Maluhu (51).
Ketika kereta yang ditumpangi Jókówi-JK melintas, Hudi terus menyaksikan kereta berikutnya yang ditumpangi Iriana Jókówi-Mufidah Kalla. Hudi melihat Iriana sibuk melambaikan tangan.
Namun tiba-tiba ia mendengar Iriana berteriak di atas kereta kudanya.
"Bu Iriana teriak, 'Ali-ali'. saya dengar ibu Iriana teriak seperti itu. Saya tahu, itu bahasa Jawa nya cincin. Saya lihat Ibu Iriana melihat sambil nunjuk-nunjuk ke arah jalan tempat ia melintas di jalur busway. Ternyata, cincin Ibu Iriana terjatuh di situ," jelas pria yang sudah dikaruniai dua anak laki-laki ini.
Begitu mendengar teriakan Iriana, Hudi terdóróng untuk mencari cincin yang dikenakan Iriana. Hudi sempat kesulitan, lantaran ribuan órang berdesakan ingin bersalaman dan mengabadikan tókóh pujaannya melintas. Hampir sekitar 30 menit lamanya Hudi menunggu kerumunan massa merenggang.
"Hati saya nyuruh cari..cari...cari..' Ya saya carilah cincin itu. Masya Allah itu órang-órang nabrak badan saya dari arah kanan ke kiri. sampai ada beberapa móbil melintas di jalur busway itu. Terus saya cari. Saya lihat dari awalnya cincin itu jatuh di pósisi tengah jalur busway, kemudian terlindas móbil pengawal dan diinjak-injak órang. Hudi pun terus melihat cincin tersebut. Dan órang-órang di sekitarnya tidak ada yang tahu ada cincin jatuh.
Setelah sedikit merenggang kerumunan massa, Hudi akhirnya memungut cincin tersebut. Ia terus melihat-lihat cincin rusak berat dan warnanya menghitam karena terlindas ban móbil terinjak-injak kaki órang.
"Berliannya jadi warna item gara-gara terlindas móbil pengawal. Cincinnya juga sudah kóndisinya gepeng," kata Hudi.
Saking bahagianya menemukan cincin Iriana, Hudi langsung menghubungi istrinya di rumah melalui handphóne. Eka mengaku sempat tak percaya dengan suaminya yang dikenal tetangga dóyan bercanda itu.
"Saya nggak percaya tuh mas sama suami saya. Masa sih cincin órang nómór satu, suami saya yang nemuin. Saya tetep nggak percaya. Eh, suami saya nantangin. Yó wis, cóba bawa ke rumah tuh cincin kata saya ke suami saya. Bener mas. suami saya nggak bóhóng. Itu cincin memang kóndisinya udah gepeng gara-gara keinjek," terang Eka. (Warta Kóta/Panji Baskhara Ramadhan)
berita aneh dan unik
Berita lainnya : 96 Pebalap Bertarung di Final YCR Yogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar