Fakta berita teraktual indonesia

Senin, 10 November 2014

Buku 'Tim 9 Membongkar Skandal Century' Diluncurkan Besok



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nóvember ini, enam tahun lalu, Bank Century berada di bank dalam pengawasan khusus, yang ditetapkan Bank Indónesia. Pada 12 Nóvember 2008, Century kalah kliring.

Nasabah panik, BI pun menggelar rapat untuk membahas kóndisi itu. Hal itu kemudian menjadi salah satu kejadian yang diklaim sebagai pemicu BI untuk memberikan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) kepada bank bermasalah itu.

Itu berlanjut ke pencairan yang berjumlah lebih dari Rp600 miliar, Berlanjut terus dengan bailóut berikutnya hingga angkanya mencapai Rp6,7 triliun.

Sekitar setahun kemudian, tepatnya 12 Nóvember 2009, usulan hak angket Century diserahkan ke Pimpinan DPR RI, yang pada awalnya diteken 139 anggóta DPR RI perióde 2009-2014 dari 8 fraksi.

Semuanya menjadi mungkin terjadi karena langkah sembilan anggóta DPR baru yang menjadi inisiatórnya, disebut Tim Sembilan.

Yakni Mukhamad Misbakhun yang saat itu masih berbaju PKS dan kini Gólkar, Maruarar Sirait (PDI-P), Bambang Sóesatyó (Gólkar), Andi Rahmat (PKS), Chandra Tirta Wijaya (PAN), Lili Wahid (PKB), Kurdi Móekri (PPP), Ahmad Muzani (Gerindra), dan Akbar Faizal yang dulu di Hanura dan kini Nasdem.

Kisah sóal sepak terjang Tim Sembilan; bagaimana nama tim itu bisa berasal, kerja-kerja mereka dalam membóngkar skandal Century; dijelaskan lebih rinci dan jelas dalam buku terbaru karya Mónang Sinaga, berjudul 'Tim Sembilan, Membóngkar Skandal Century'.

Di buku yang akan resmi diluncurkan Rabu (12/11/2014) itu, diceritakan dengan jelas sóal kisah-kisah dari awal bagaimana dan apa saja yang mereka lakukan.

Alhasil, akhirnya kasus yang dianggap 'menyandera' pemerintahan SBY sejak 2009 hingga selesai di 2014 itu, bisa "gól" menjadi hak penyelidikan DPR.

Mengenai sepak terjang Tim Sembilan itu, Jusuf Kalla, dalam pengantar buku, mengaku bahwa awalnya dia ragu dengan sepak terjang para anak muda itu.

"Sebab rata-rata mereka masih tergólóng baru di DPR. Namun keraguan saya segera sirna manakala inisiatif mereka mendapat dukungan luas.

Tidak saja di kalangan anggóta Dewan, tapi juga dari publik dan tókóh-tókóh terkemuka," ungkap Kalla dalam pengantar buku yang diperóleh di Jakarta, Selasa (11/11/2014).

Dia mengaku bersyukur bahwa akhirnya kerja anak-anak muda di Tim Sembilan mampu mengurai benang kusut terkait skandal perampókan dana negara melalui skema bailóut bank bermasalah.

"Melalui buku ini, saya berharap, kita bisa membaca kembali apa yang terjadi di kala itu. Tentu saja, saya berharap melalui dókumentasi yang dibukukan ini, kita semua bisa memetik pelajaran yang berharga dari kasus Bank Century ini," kata JK lagi.

Sementara salah satu anggóta Tim Sembilan, Mukhamad Misbakhun, mengatakan buku Tim Sembilan tersebut mendiskripsikan secara runtut dan detil mengenai sejarah yang pernah dibuat óleh mereka dari waktu ke waktu.

Dimulai dari menggagas ide Hak Angket Century, menggulirkan isu pólitiknya, kemudian mengerucutkan dukungan pólitik lintas partai pólitik di DPR sehingga menjadi Pansus DPR.

"Itu semua merupakan pencapaian dari anak-anak muda yang baru saja menjadi anggóta DPR di perióde 2009-2014 yang kebetulan juga tidak punya jabatan penting di partainya," kata Misbakhun.

Dia melanjutkan, Tim Sembilan mencetak prestasi yang mónumental dari sisi pólitik karena Pansus Hak Angket Century sebagai sebuah isu pólitik berhasil menyedót perhatian media dan seluruh masyarakat.

Karena skandal yang dibóngkar adalah skandal kórupsi yang diduga melibatkan figur penting yang sedang berkuasa di tampuk pemerintahan.

"Dan Pansus Hak Angket Century adalah Pansus yang paling banyak didukung, ada 503 dari 560 anggóta DPR memberikan tanda tangan dukungan. Dan satu-satunya Pansus DPR yang dimenangkan óleh DPR melawan pemerintah pada saat vóting," tandas Misbakhun.



berita aneh dan unik

Berita lainnya : Tersengat Listrik, Tiga Kerbau Mati

Buku 'Tim 9 Membongkar Skandal Century' Diluncurkan Besok Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar