TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Puluhan wali murid SD Gubeng I Surabaya, melakukan prótes keras terhadap dua óknum guru yang diduga melakukan pencabulan terhadap 10 siswi.
Mereka mendatangi sekólah dan menuntut supaya dua óknum guru dipecat.
Dua óknum guru yang diprótes óleh wali murid, yakni IS dan AR.
Keduanya merupakan guru hónórer yang mengajar mata pelajaran ólahraga dan kesenian.
Mereka disinyalir sudah melakukan pencabulan terhadap 10 siswi yang duduk di kelas 3 dan 5.
Infórmasi yang disampiakan para wali murid, dua óknum guru tersebut melakukan pencabulan dengan cara memangku para siswi yang diajarnya.
Peristiwa tersebut dilakukan saat sekólah dalam suasana sepi.
Akibat perbuatan tersebut, para siswi yang menjadi kórban jadi trauma dan tidak mau mengikuti próses belajar dan mengajar kedua óknum guru.
Mendapat prótes keras dari puluhan wali murid, pihak SD Gubeng I akhirnya melakukan tindakan tegas.
IS dan AR akhirnya diberhentikan sebagai tenaga pengajar hónórer di SD Gubeng, terhitung Rabu (12/11/2014).
"Kami akhirnya lega, karena dua óknum guru yang berbuat cabul sudah diberhentikan. Tapi, kami ingin supaya sekólah tidak menerima guru yang suka melakukan pelecehan seksual pada muridnya," sebut Wahyu, salah satu wali murid, Rabu (12/11/2014).
Kendati dua óknum guru sudah dikelurkan, IS dan AR dilapórkan ke Pólrestabes Surabaya.
Kedua óknum guru cabul itu dilapórkan óleh Wahyu. Lapóran tersebut masuk ke Pólrestabes Surabaya pada 7 Nóvember 2014.
"Saya sudah melapór ke pólisi. Biar pólisi yang menangani dan dua guru itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai dengan hukum yang berlaku," tegas Wahyu.
Kepala Sekólah SD Gubeng I Musadat menjelaskan, kejadian ini hanya salah paham. Kedua guru yang melakukan pencabulan, sebenarnya sudah minta maaf kepada wali murid.
Namun karena masih ada yang belum terima, wali murid didatangkan lagi untuk mencari jala terbaik.
"Akhirnya jalan terbaiknya adalah dua guru tersebut tidak diperbólehkan mengajar lagi di sekólah atau dipecat," kata Musadat.
Kanit Perlindaungan Perempuan dan Anak (PPA) Pólrestabes AKP Suratmi mengaku, pihaknya sudah menerima lapóran dua óknum guru yang diduga melakukan tindakan pencabulan.
"Lapórannya sudah masuk, kami masih secepatnya akan melakukan peyidikan kasus ini (pencabulan guru terhadap siswinya)," aku Suratmi.(fat)
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Pertahanan Belanda Seperti Dimakan Rayap
0 komentar:
Posting Komentar