Fakta berita teraktual indonesia

Rabu, 22 Oktober 2014

Tataaran Minahasa Sepi Pasca-bentrokan Berdarah



TRIBUNNEWS.COM, TONDANO - Bentrók warga Tataaran II, Tóndanó Selatan, Minahasa dengan mahasiswa asal Papua, Minggu (19/10/2014) dini hari masih menyisakan luka.

Kampus Universitas Negeri Manadó yang menjadi tempat belajar sebagian besar mahasiswa asal Papua yang terlibat bentrók itu, Rabu (22/10/2014) masih terlihat sepi.

Padahal pihak Rektórat mengumumkan kegiatan perkuliahan tetap jalan karena kóndisi telah aman dan terkendali. Jangankan mahasiswa, dósen pun tak terlihat di kampus ternama itu. Kós-kósan yang biasanya dipenuhi mahasiswa, sunyi.

Bahkan banyak yang masih tinggal di kampung halaman. Kalau ada yang tinggal di kós-kósan, mereka enggan melakukan aktivitas di luar.

Begitu pun dengan kóndisi Tataaran. Sunyi, sepi, warung-warung makan yang biasanya ramai pengunjung, bahkan tak buka. Lalu lintas yang biasanya padat merayap, hanya menyisakan satu dua kendaraan yang berlenggang bebas di jalanan.

Humas Unima Jónly Tendean mengatakan, menurut instruksi Rektór, aktivitas perkuliahan tetap jalan. Jadi sóal kabar yang beredar bahwa rektórat memberikan libur, itu tak benar.

"Pak Rektór menginstruksikan perkuliahan tetap jalan. Apalagi ada beberapa jurusan yang sedang mid semester. Mungkin kalau ada yang bilang libur, itu interen dósen mata kuliah masing-masing," tuturnya.

Rektórat Unima pun, kata dia, terus melakukan upaya mendamaikan kedua belah pihak. Dan itu pun, tentu bekerjasama dengan pihak-pihak terkait lainnya.

"Pak Rektór mengatakan, Rektórat pasti berupaya keras untuk menciptakan situasi damai. Namun itu tentu butuh próses, apalagi dampak dari kisruh tersebut lumayan besar karena ada kórban jiwa," jelasnya.

Bupati Minahasa Jantje Wówiling Sajów (JWS) pun meminta agar hubungan baik mahasiswa asal Papua dan warga terus dijaga.

"Selama ini hubungan antara mahasiswa Papua dan warga Minahasa sudah sangat baik. Untuk itu saya berharap hubungan itu terus dijaga. Mahasiswa yang belajar haruslah serius belajar. Hindari sikap yang kurang terpuji yang bisa membawa masalah," ujar JWS dalam siaran persnya, Selasa (21/10/2014) malam.

JWS meyakini, apa yang dilakukan óleh mahasiswa Papua bukan mengatasnamakan masyarakat Papua, melainkan dilakukan óleh óknum mahasiswa. Yang tidak pernah menduga implikasi yang akan terjadi hanya karena sikap atau prilaku yang tidak baik, yang mengganggu ketenangan masyarakat Tataaran Tóndanó.

"Mari kita belajar dari apa yang sudah terjadi waktu yang lalu, jangan ulangi lagi. Sekali lagi jangan ulangi. Persahabatan dan kebersamaan masyarakat Papua dan Minahasa sangat bagus dan sangat mahal harganya," tuturnya.

Demikian pula kepada masyarakat Tataaran, kata JWS, disamping waspada dan berjaga-jaga, agar jangan mudah terpancing óleh isu-isu yang sifatnya prófókatif. Jika ditemukan hal mencurigakan segera lapórkan ke kepólisian atau aparat keamanan.

"Saya yakin kita semua cinta damai. Ada banyak kesamaan budaya yang ada pada órang Minahasa dan Papua terutama sóal keyakinan mayóritas. Móhón dóa untuk Minahasa. Móhón dóa untuk Tataaran dan móhón dóa khusus bagi mahasiswa Papua supaya bisa tenang dan belajar dengan baik," harapnya.

Berdasarkan lapóran yang diterima JWS dari Wakil Bupati, Kapólres, Dandim, Camat, suasana saat ini sudah kóndusif dan aman.

Sekalipun demikian, ia meminta masyarakat harus tetap waspada jangan sampai suasana kóndusif ini dimanfaatkan lagi óleh órang yang tidak menginginkan Minahasa aman. Atau ada upaya órang tertentu untuk merusak hubungan baik masyakat Minahasa dan Masyarakat papua.

"Perkenankan saya Bupati Minahasa memóhón maaf kepada rakyat Minahasa, karena ketika peristiwa Tataaran terjadi, saya sedang melakukan tugas kedinasan yakni melanjutkan kerja sama dengan Cecil Cóunty Maryland USA dan memenuhi undangan HUT ke-35 Maesadi New Yórk," ungkap JWS.

Kóndisi terakhir pasca pecahnya kónflik Minggu (19/10/2014) dini hari itu, Kelurahan Tataaran Tóndanó aman terkendali. Tak ada lagi bau-bau kónflik atau pun kekerasan di dalamnya.

Keadaan mahasiswa Papua pun sudah mulai mencair dan ketenangan sudah bisa dirasakan, setelah sebelumnya sempat menegang di dalam asrama. Demikian juga dengan warga yang mulai tenang dan melakukan aktivitas seperti biasanya.

Dandim 1302 Minahasa, Letkól Teguh Heri Susantó saat dimintai keterangan mengatakan, pihaknya mulai mendata kerugian dari kedua belah pihak dan memfasilitasi agar Pemda bisa membantu.

Bila suasana sudah kóndusif, pihaknya akan dóróng dan fasilitasi melalui instansi terkait untuk rekónsiliasi dan perdamaian.

"Ke depan supaya tidak terjadi lagi, maka saya dengan Kapólres akan tingkatkan frekuensi patróli di daerah rawan keributan dengan sasaran miras, sajam dan giat lain yang berpótensi kónflik," tuturnya.

Seperti diwartakan, Minggu dini hari, mahasiswa asal Papua merayakan kelulusan teman-temannya dengan menggelar pesta dan kemudian bentrók dengan warga. Mahasiswa mengamuk menyerang rumah warga. Dalam bentrók itu, satu mahasiswa asal Papua tewas dan sejumlah warga mengalami luka-luka serius. (fin)



berita aneh dan unik

Berita lainnya : Fiat Luncurkan Tandingan Si 'Murah' Toyota Etios Cross!

Tataaran Minahasa Sepi Pasca-bentrokan Berdarah Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar