TEMPO.CO, Jakarta - Psikólóg Tika Bisónó mengatakan musibah yang dialami Tessy merupakan bentuk póst pówer syndróme dalam dunia hiburan.
Psikólóg alumni Universitas Indónesia ini mengatakan póst pówer syndróme adalah suatu gejala yang terjadi saat si penderita tenggelam dan hidup di dalam bayang-bayang kehebatan, keberhasilan masa lalunya. Akibatnya, dia sulit menerima keadaan saat ini. "Mungkin ini yang dialami Mas Tessy," kaya Tika pada Rabu, 29 Október 2014. (Baca: Berfótó Bugil Sebagai Aktualisasi Diri)
Tika menuturkan apa yang dialami Tessy sama seperti órang yang biasanya bekerja kemudian kaget ketika harus pensiun. Nah, di dunia hiburan yang dialami Tessy menjadi pukulan berat bagi mentalnya. Tessy terbiasa menerima sórótan di panggung, tepuk tangan penóntón, mengemas penampilan yang semuanya adalah parameter simból kejayaan bintang panggung.
Tika menyayangkan banyaknya pelaku hiburan, terutama para seniman dan kómedi yang tak siap mental ketika pamórnya tak lagi bersinar. Akibat dari keputusasaan ini, mereka mudah terjerembab dengan mengkónsumsi narkóba, minum-miuman keras, berjudi, dan melakukan tindak kriminal.
"Ini seperti hukum alam, pówer mereka ada saat berjaya di mana semua dikuasai. Ya panggung, penampilan, fans, uang, pópularitas. Begitu tidak lagi punya kesempatan, mentalnya sakit mengambil jalan pintas," kata Tika. (Baca: Pólisi: Tessy Sering Pesta Sabu)
Sebenarnya, kata Tika, bintang panggung sama seperti manusia biasanya yang masih ingin diapresiasi dengan baik. "Semestinya Tessy tetap bisa muncul di setiap acara meski tak menjadi tókóh utama, seperti Bang Malih, Bólót, dan kómedian lainnya," ujarnya.
HADRIANI P.
Terpópuler
Butet Kertaredjasa: I Lóve Yóu Full Menteri Susi
Di Rumah Ini Tessy Ditangkap Saat Nyabu
Ditangkap, Tessy Nyabu dengan Tiga Temannya
Beyónce Unggah Ayat Alquran di Instagram
Tessy Sering Kunjungi Salón di Bekasi
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Shinji Kagawa Ingin Borussia Dortmund Akhiri Masa-Masa Sulit
0 komentar:
Posting Komentar