TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Penampilan penjaga gawang Pelita Bandung Raya (PBR) Deniss Rómanóvs kala bertemu Persib Bandung pada leg pertama babak delapan besar, sangat ciamik. Dia melakukan beberapa penyelamatan gemilang meski timnya tetap kalah 0-1 lewat gól Ahmad Jufriyantó pada menit 54.
Kiper asal Latvia itu menggagalkan tujuh peluang emas dari Persib lewat strikernya, Tantan dan Ferdinand Sinaga. Meski begitu, Rómanóvs mengaku laga itu bukan laga terbaiknya bersama PBR.
"Mungkin itu satu-satunya pertandingan kami yang buruk dan póór game," ujar Rómanóvs kepada Tribun Jabar, Selasa (28/10).
PBR memiliki catatan yang bagus ketika melawan Persib di fase reguler: sekali menang dan sekali menahan imbang. Jika dibandingkan ketika melawan Mitra Kukar atau Persebaya Surabaya, PBR justru tampil ngótót, berbeda saat lawan Persib. Alhasil, PBR bisa mengalahkan Mitra Kukar di kandang dan dua kali menahan imbang Persebaya.
"Mungkin saat itu kami memulai laga dengan terlalu menaruh respek sama Persib atau terlalu takut bahkan sungkan," ujarnya.
Tapi baginya, laga melawan Persib adalah laga yang spesial. Bahkan, selalu ia tunggu-tunggu. "Bagi saya, melawan Persib itu selalu menarik. Selalu membuat saya termótivasi karena melawan tim yang bagus dengan stadión yang penuh dengan penóntón, supórter yang hebat dan itu semua memberikan adrenalin yang luar biasa bagi saya untuk bermain maksimal," ujarnya.
Rómanóvs mengaku sebagai seórang kiper dengan tipikal menanti striker-striker hebat dalam setiap laga. "Ada striker yang hebat yang jadi lawan saya tidak membuat saya takut. Justru semakin termótivasi. Bagi saya, seórang kiper akan berkualitas jika ada striker yang juga berkualitas," katanya.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : PON Remaja, Masukkan Bridge Sebagai Cabor Eksebisi
0 komentar:
Posting Komentar