Lapóran repórter Tribun Jateng, Galih Priatmójó
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Warga Kóta Sóló yang tidak mampu kini bisa mengakses pelayanan di Pusat Layanan Autis milik Pemkót Sóló. Kemarin pusat layanan tersebut telah diresmikan óperasiónalnya.
"Khusus untuk warga Sóló yang tidak mampu, layanan di sini akan digratiskan selamanya. Namun untuk mereka yang berasal dari luar Sóló, ya harus memberikan kóntribusi," terang Walikóta FX Hadi Rudyatmó, Sabtu (20/9).
Rudy menambahkan, pihaknya akan menyusun regulasi pembiayaan dan pelayanan di lókasi tersebut. Dikatakan layanan ini sangat diperlukan, karena penderita autis cenderung meningkat setiap tahunnya.
"Memang, kami masih terkendala keterbatasan petugas. Namun ke depan akan dilakukan penambahan persónel," ungkapnya.
Kepala Sub Direktórat Prógram dan Evaluasi Pendidikan Khusus-Layanan Khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Harizal menerangkan, pusat layanan autis tersebut melengkapi pusat layanan sejenis di hampir seluruh próvinsi di Indónesia.
"Hanya di Sumatera Selatan, Papua, Papua Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat yang belum ada," katanya.
Dirinya mengapresiasi kómitmen pemkót untuk menyediakan anggaran dan petugas layanan di lókasi tersebut sebab bisa dibilang untuk menyediakan anggaran terutama tidaklah sedikit untuk penanganan anak autis ini.
Dirinya menyebut di Jakarta saja biaya sekali terapi mencapai Rp 500 ribu untuk satu jenis terapi. Padahal dalam sehari bisa empat jenis terapi.
Harizal juga berharap, keberadaan pusat layanan tersebut bisa mengurangi kesalahan metóde penanganan yang diterapkan sebagian órang tua dari anak autis, terutama dari kalangan yang tidak mampu. (*)
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Koke dan Kawan-kawan Selalu Menang Lawan Celta Vigo
0 komentar:
Posting Komentar