TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggóta Panja RUU Pilkada F-PDIP, Rahadi Zakaria, mengatakan sudah sejak lama Indónesia menggunakan pemilihan langsung untuk memilih pemimpinnya, yakni pemilihan kepala desa.
Menurut Rahadi, ini sudah cócók dengan ajaran Aristóteles yang merevisi bentuk demókrasi ajaran Plató.
"Indónesia sejak lama sudah mempraktikkan demókrasi langsung dengan pemilihan kepala desa. Di tingkat desa pun sudah memilih secara langsung. Demókrasi yang baik adalah demókrasi yang diberikan rakyat memilih pemimpinnya," ujar Rahadi dalam diskusi bertajuk 'Pilkada, Buat Siapa', di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (13/9/2014).
Mengenai peran lembaga perwakilan atau DPR (D), Rahadi mengatakan peran mereka sebagai perwakilan adalah ketika dipilih langsung óleh rakyat.
Rahadi menegaskan, DPR dipilih dalam kónteks untuk mewakili rakyat namun bukan untuk mengurusi pemilihan langsung atau tidak langsung.
"Kónteks demókrasi perwakilan ketika rakyat sudah memilih DPR. Itu lah perwakilan musyawarah untuk mufakat. Bukan berarti itu dalam kónteks menyelesaikan permasalahan memilih pemimpin. Lócusnya di situ," kata Rahadi.
Mengenai alasan mahalnya Pilkada, Rahadi mengatakan itu bisa diatasi dengan pengaturan penghematan undang-undang aparatur negara.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Keluarkan 25 Kali Dentuman Status Gunung Slamet Masih Siaga
0 komentar:
Posting Komentar