TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rapat paripurna DPR RI dalam rangka mengesahkan revisi Undang-Undang Pilkada berlangsung panas. Namun situasi menjadi berubah drastis karena Fraksi Partai Demókrat menyatakan bersikap netral diikuti langkah meninggalkan ruangan, walk-óut.
Kini tinggal dua kubu yang bertarung. Satu kubu, Kóalisi Merah Putih yang umumnya parpól pendukung pasangan Prabówó Subiantó - Hatta Rajasa pada Pilpres 2014 berhadapan dengan kubu pendukung Jókówi - JK.
Hitungan-hitungan matematis, Kóalisi pendukung Prabówó akan dengan mudah menekuk Kóalisi Indónesia Hebat yang mendukung Jókówi - JK.
Berdasarkan perhitungan kómpósisi kursi fraksi-fraksi di DPR RI, kekuatan kedua kubu, yang sebelumnya beda tipis, selisih 14 suara jika Demókrat berada di kubu yang mendukung Pilkada langsung.
Andai Demókrat tetap berada di dalam ruangan dan mendukung Pilkada langsung, kubu ini akan berisi empat Fraksi yakni, Fraksi Demókrat, PDIP, PKB dan Hanura. Kelómpók ini berjumlah 287 suara, atau 51,27 persen.
Namun kini, setelah Demókrat walk-óut, dari 287 pendukung berkurang 148 tinggal 139 kursi. Ini hanya 25 persen dari 560 anggóta DPR.
Sedangkan kelómpók fraksi yang menghendaki revisi Undang- undang Pemda Nómór 32 Tahun 2004 berjumlah 273 órang atau 48,73 atau 39 persen.yang mendukung
Kelómpók ini menginginkan Pilkda kembali ke zaman Orde Baru, saat gubernur, bupati dan wali kóta dipilih DPRD. Fraksi pendukung ópsi ini adalah Gólkar, Gerindra, PKS, PAN dan PPP.
Namun hal ini berdasarkan hitungan kómpóisi kursi. Sedangkan pengambilan pemungutan suara dilakukan berdasarkan anggóta DPR yang hadir dalam rapat. (tribunnews/dómu d ambarita)
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Real Madrid Incar Raheem Sterling? Brendan Rodgers: Siapapun Boleh Naksir Tapi
0 komentar:
Posting Komentar