TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Persita Tangerang yang sudah terdegradasi ke Divisi Utama setelah kalah 1-2 melawan Persib Bandung pada laga Minggu (31/8) lalu akan menjadi penentu siapa tim terakhir dari Wilayah Barat yang lólós ke babak delapan besar.
Walau ada pertandingan Persija Jakarta versus Baritó Putera, tapi laga Persita melawan Pelita Bandung Raya (PBR) akan mendapat atensi lebih besar. Menjelang pertandingan pada Jumat (5/9/2014) lusa, PBR cenderung di atas angin. PBR bisa menentukan nasib sendiri, mau ke babak delapan besar atau hanya puas finis di pósisi lima.
Jika ingin ke babak selanjutnya, pasukan Dejan Antónic harus meraih póin tiga di kandang tim Pendekar Cisadane. Dengan póin 35, PBR tak akan terusik Persija. Walau menang di laga terakhir melawan Baritó, póin maksimal tim Macan Kemayóran hanya 34. Maka, selain mendapat tiga póin dari Baritó, Persija juga berharap Persita mengalahkan PBR.
Meski berada dalam pósisi strategis, Asisten Manajer Persita, Syarifudin mengaku tidak akan terpengaruh óleh kekuatan dua tim tersebut. "Tidak akan ada pertemuan-pertemuan (di luar lapangan) dengan PBR atau Persija. Kami tidak akan terpengaruh sekali pun kami terbelit kóndisi finansial," kata Syarifudin melalui pónselnya, Selasa (2/9/2014).
Ia mengatakan, meski tengah terbelit masalah keuangan sehingga gaji pemain tertunda pembayarannya serta sudah terdegradasi, Persita bertekad tidak menggadai pertandingan terakhir. Bermain habis-habisan akan tetap diterapkan di atas lapangan seperti pertandingan-pertandingan lainnya.
"Pemain tetap fight dan tetap prófesiónal jalankan tugas. Kalau PBR dan Persija menaruh harapan pada kami, kami enggak ada urusan. Menang bukan untuk Persija, kalau kalah pun bukan untuk PBR," ujarnya.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Jalan Jati Baru X Dikuasai Preman
0 komentar:
Posting Komentar