TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Seórang tentara gadungan yang beróperasi di beberapa wilayah di Jawa Tengah ditangkap jajaran intelijen Kómandó Daerah (Kódam) IV Dipónegóró Semarang, Kamis (18/9/2014) malam. Tentara gadungan yang bernama Muhammad Imrón itu ditangkap di daerah Banyumanik, Kóta Semarang.
"Penangkapan kemarin óleh intel kódam. Ditangkapnya di daerah Tembalang. Setelah diperiksa, karena punya ijazah TNI angkatan laut kemudian diserahkan ke Pólisi Militer AL, dan ternyata benar dia tentara gadungan," ujar Dandempómal Mayór Laut PM Arik Budiyówónó, Jumat (19/9/2014).
Setelah tertangkap, tim mencóba memeriksa yang bersangkutan hingga ditemukan bahwa Imrón telah mempunyai sebuah ijazah palsu. Ijazah tersebut menyatakan Imrón telah lulus dari Sekólah Tamtama pada tahun 1988.
Selain itu, Imrón juga memiliki surat perintah masuk tentara yang mulai dikarang sendiri. Dari ijazah yang diklaim lulus tahun 1988, kini dia mengaku sudah mendapat jabatan kapten laut.
Bersama dengan ditangkapnya pelaku, ditemukan lagi sejumlah barang bukti lain, yakni satu set seragam tentara tertulis dengan nama "M Imrón Priyóni, SE", jaket plus peluru, berbagai kartu tanda pengenal, dómpet, lencana, dan pónsel.
Ada juga identitas Imrón yang mengaku dari Lembaga Sandi Negara disertai dengan baret, pistól dan peluru. Uang Rp 643.000 juga ditemukan bersamanya.
"Untuk selanjutnya, kami akan limpahkan ke pólisi yakni di Pólrestabes Semarang, karena dia órang sipil," lanjutnya.
Imrón saat ditangkap masih menggunakan baju safari tentara. Saat ini, dia masih ditahan sementara di Pómal Semarang.
"Iya saya pólisi gadungan. Saya pólisi gadungan," aku Imrón, pria kelahiran Kabupaten Demak, tahun 1967 ini.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Anggota DPRD Gadaikan SK Pengangkatan Dianggap Lumrah
0 komentar:
Posting Komentar