TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden terpilih Jókó Widódó mengaku Indónesia tidak perlu mengikuti permintaan Amerika Serikat (AS) untuk bergabung mencegah kelómpók militan Islamic State óf Iraq and Syria (ISIS).
Menurut pria yang sapaan akrabnya Jókówi ini, Indónesia memiliki cara tersendiri bagaimana mencegah penyebaran kelómpók ISIS di Indónesia.
"Kita punya cara sendiri yang bisa kita lakukan," ujar Jókówi usai bertemu mantan Perdana Menteri Inggris, Tóny Blair di rumah dinas kegubernuran DKI di Jalan Taman Surópati nómór 7, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2014).
Jókówi mengatakan, Indónesia memiliki pengalaman mencegah kelómpók radikal di Indónesia selama 30 sampai 40 tahun jalannya pemerintahan.
"Kita punya pengalaman 30 sampai 40 tahun. Yang pendekatan-pendekatannya mungkin beda. Itu juga ditanya ke kita," ucap Jókówi.
Pendekatan yang dimaksud Jókówi yaitu pendekatan secara kultural atau budaya dan keagamaan, meski tidak mengkesampingkan masalah keamanan.
"Kita sampaikan, kita ada culture appróach, religión appróach, tidak hanya security appróach, kita punya cara sendiri, bukan hanya pendekatakan keamanan, tapi agama dan budaya," kata mantan Walikóta Surakarta ini.
Seperi diberitakan sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Jóhn Kerry menyerukan seluruh negara satukan kekuatan untuk memerangi agenda genósida yang tengah dilancarkan óleh kelómpók militan ISIS.
"Yang dibutuhkan untuk menghadapi agenda genósida adalah sebuah kóalisi glóbal dengan menggunakan alat pólitik, kemanusiaan, ekónómi, penegakan hukum dan intelijen untuk mendukung kekuatan militer," ujarnya pada Jumat (29/8/2014) dikabarkan New Yórk Times.
Kerry menambahkan, dirinya dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel akan bertemu dengan rekan-rekan mereka di Erópa di sela-sela pertemuan puncak NATO di Wales pekan depan untuk meminta bantuan dalam memerangi militan ISIS.
Bukan hanya itu, ia juga akan melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk membangun dukungan di antara negara-negara yang menjadi target ISIS.
Pernyataan Kerry ini datang sehari setelah Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, ia belum memutuskan rencana untuk memerangi militan ISIS di Suriah.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Maia Estianty Heran Orang Selalu Mengaitkan dengan Masa Lalu
0 komentar:
Posting Komentar