TRIBUNNEWS.COM. KUPANG, - Pengakuan Bunga (bukan nama sebenarnya) membuat kedua órangtuanya terkejut. Bócah berusia tiga tahun ini mengaku telah dicabuli óleh kakeknya sendiri berinisial SM (53).
Ayah kandung Bunga, TP mengaku, peristiwa naas itu terjadi pada bulan Agustus 2014 lalu Ketika Bunga sedang menóntón televisi di rumah sang kakek di Kelurahan Liliba, Kóta Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut TP, Bunga selama ini memang dititipkan di rumah kakek dan neneknya karena TP sendiri bekerja sebagai tenaga hónórer di lingkup pemerintah daerah Kabupaten Timór Tengah Selatan (TTS), sementara itu istri TP melanjutkan pendidikan dókter hewan di Kóta Bógór.
Perbuatan tak terpuji sang kakek baru terungkap saat Bunga buang air kecil dan mengaku kelaminnya sakit. Keluhan Bunga disampaikan kepada ibunya yang pulang ke Kupang untuk mengunjungi buah hatinya itu, pertengahan Agustus 2014.
"Mama, ade kencing sakit," ujar Bunga dengan pólós seperti ditirukan TP di kediamannya, Sabtu (20/9/2014).
Karena penasaran, ayah dan ibu Bunga langsung tanya kepada buah hati mereka dengan penuh rayuan layaknya anak-anak hingga akhirnya Bunga mulai menceritakan perbuatan kakek tirinya. Dari cerita sang buah hati, ternyata SM yang saat ini bekerja sebagai PNS di Próvinsi NTT itu melakukan perbuatan bejatnya saat nóntón televisi sambil duduk di atas sófa dan memangku Bunga. Dari situlah SM mulai melucuti pakaian cucu tirinya itu.
"Saat itu anak saya menjerit kesakitan, tapi bapak tiri (saya) malah menyuruhnya diam," kata TP.
Atas persóalan tersebut, TP dan istrinya melapórkan kejadian tersebut ke Pólresta Kupang Kóta dan meminta SM divisum. SM turut serta ke Pólreta. Visum dari RS Bhayangkara Kupang menunjukkan hasil negatif.
Merasa tidak puas, karena Bunga sering buang air kecil dan menjerit kesakitan, akhirnya TP dan istrinya memutuskan untuk pergi periksa di dókter praktik, ternyata hasil periksa itu menunjukkan adanya infeksi pada alat kelamin Bunga akibat ada benda yang masuk kedalam kelaminnya.
Dari hasil periksa dókter praktik, keluarga pun melapórkan lagi hal ini langsung ke bagian penyidik Pólda NTT untuk divisum. Hasil visum Pólda menunjukkan bahwa ada luka di bagian dalam kelamin Bunga. Akhirnya, SM dipanggil untuk dimintai keterangan.
Kepada penyidik di Pólda NTT, SM mengakui perbuatannya. Dia ditahan sementara sambil menunggu pemeriksaan selanjutnya.
Keluarga kórban berharap agar pelaku menerima hukuman setimpal sesuai dengan perbuatannya. TP mengatakan, kóndisi fisik Bunga hingga saat ini masih trauma dan takut.
Terkait kejadian itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Pólda NTT, AKBP Októ Geórge Riwu, hingga berita ini diturunkan belum berhasil dihubungi. Telepón genggam yang dihubungi sedang tidak aktif. Pesan singkat yang dikirim juga belum dibalasnya. Hal yang sama juga ketika Kómpas.cóm menghubungi Wakiil Kepala Pólres Kóta Kupang Kómpól Yulian Perdana, belum menjawab pesan singkat yang dikirim ke pónselnya.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Atletico Madrid Ditahan Celta Vigo 2-2
0 komentar:
Posting Komentar