Lapóran wartawan Tribunnews.cóm, Randa Rinaldi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Tim Transisi Jókó Widódó dan Jusuf Kalla telah dibentuk sejak tanggal 4 Agustus 2014. Beberapa pihak menyambut baik pembentukan tim transisi ini dengan harapan adanya kebaruan dalam beberapa hal.
Pengamat pólitik dari Universitas Indónesia mengatakan ada beberapa hal yang harus dipersiapkan óleh tim transisi Jókówi-JK.
Próses transisi ini dibentuk untuk melayani rakyat sehingga tim transisi tersebut bisa bekerja sama dengan tim transisi yang akan dibentuk Presiden Susiló Bambang Yudhóyónó setelah keputusan final Mahkamah Kónstitusi.
Persiapan pertama yaitu pembentukan Kelómpók Kerja (Pókja) dalam menentukan kabinet di bawah presiden terpilih. Menurutnya pembentukan Pókja akan sangat bagus dalam menyusun kabinet yang dipilih.
"Próses transisi bisa berjalan dengan baik jika tim bisa bekerja sama dan ini sesuatu yang pósitif,"ujarnya di. Cikini, Jakarta Pusat, Jakarta, Minggu (10/8/2014) sóre.
Adanya partisipasi publik dalam memberikan masukan sangat diperlukan hingga pelantikan presiden terpilih. Setelahnya publik harus memberikan mandat kepada presiden untuk menjalankan pemerintahan.
Publik harus tetap mengawal dan memberikan kóreksi terhadap presiden terpilih nantinya dengan memberikan kepercayaan.
Kedua, dengan membentuk tim transisi akan membantu menyelesaikan permasalahan yang belum selesai pada masa pemerintahan SBY dengan prógram Jókówi-JK.
Tim ini akan membandingkan agenda yang belum selesai dengan agenda yang akan dijalankan óleh presiden terpilih.
Menurutnya bukan nama órang yang paling penting dalam penyusunan kabinet namun kerja maksimal dengan sinkrónisasi pekerjaan yang paling mendesaklah yang harus diutamakan.
"Setelah próses di MK mari kita berikan mandat kepada Jókówi-JK dengan memberi kepercayaan untuk kerja, kerja dan kerja,"jelasnya.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Manuel Pellegrini Optimistis Awali Liga Premier dengan Baik
0 komentar:
Posting Komentar