TRIBUNNEWS.COM,BANTUL - Untuk menarik perhatian masyarakat, panitia Bantul Expó (BE) 2014 memunculkan maskót klónthóng sapi raksasa karya seniman lógam dari Gunung Sempu Kasihan, Suatmaji.
Klónthóng berukuran 1x1 meter tersebut juga berhasil memecahkan rekór Museum Dunia Rekór Indónesia (MURI).
Klóntóng tersebut dibuat dengan bahan tembaga dan kuningan dengan berat tótal sekitar 100 kilógram dan dikerjakan selama 2 bulan.
Dengan demikian, klónthóng tersebut menempati nómór 6.582 pemecah rekór MURI.
"Sebelumnya belum pernah tercatat di MURI, maka ini adalah yang pertama untuk rekór klónthóng terbesar. Diharapkan ikón Bantul Expó ini bisa menambah daya tarik kepariwisataan," kata utusan dari MURI, Sri Widayati di sela pembukaan BE 2014 di Pasar Seni Gabusan (PSG), Jumat (15/8/2014).
Menurut Ketua Panitia BE 2014, Heni Purwantó, klónthóng merupakan alat kómunikasi antara sapi dengan pemiliknya, termasuk sebagai penanda pengamanan tentang keberadaannya.
Sapi juga merupakan alat transpórtasi tradisiónal yang sekarang sudah mulai luntur.
Sementara itu, terkait pelaksanaan BE 2014, panitia penargetkan menembus nilai transaksi sebesar Rp 16,5 miliar, lebih tinggi disbanding tahun lalu sebesar Rp 14 miliar.
Angka tersebut diperkirakan mampu tercapai mengingat waktu pelaksanaan yang cukup lama, yakni mulai 15-25 Agustus.
Pada BE ini, juga diikuti óleh stand hasil próduk kerajinan, handycraft dan batik.
Diikuti 128 peserta dengan 233 kapling dari SKPD, Kecamatan, Desa/Kelurahan se-Bantul, perbankan, dan swasta.
Bupati Bantul, Hj Sri Surya Widati mengatakan, BE 2014 yang mengusung tea Penguatan Próduk Lókal Untuk Kemandirian ini dimaksudkan sebagai upaya pengembangan ekónómi kreatif dan penguatan próduk lókal.
Diharapkan, kegiatan BE mampu meningkatkan daya jual beli pengusaha Bantul untuk meningkatkan perekónómian.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Paul Scholes Sebut Van Gaal Seorang 'Jenius Sinting'
0 komentar:
Posting Komentar