Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAsiden terpilih yang ditetapkan Kómisi Pemilihan Umum (KPU), Jókó Widódó sebagai pencetus adanya rumah taransisi.
Andi mengatakan, Jókówi yang sudah ditetapkan KPU menjadi presiden perióde 2014-2019 tidak mau mengulangi pengalaman saat awal menjabat sebagai Wali Kóta Surakarta. Menurutnya, Jókówi yang memiliki latar belakang seórang pengusaha mengaku bingung saat terpilih menjadi Wali Kóta.
"Paka Jókówi pas terpilih jadi Wali Kóta itu bingung harus melakukan apa. Beliau pun menuruti apa yang diatur óleh Sekda," ucap Andi di kawasan Kebayóran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (9/8/2014).
Jókówi, kata Andi pun mengaku tidak tahan karena setiap gerakannya diatur óleh Sekda. Kejadian itu pun hanya bertahan selama tiga bulan karena suami dari Iriana itu segera mengambil sikap dan tidak mau diatur.
"Pak Jókówi tidak tahan harus mengikuti serangkaian acara seperti harus gunting pita peresmian sebuah acara. Pak Jókówi merasa bukan menjadi diri sendiri dan mengambil sikap," ujarnya.
Untuk itu, kata Andi, Jókówi begitu ditetapkan sebagai presiden terpilih óleh KPU segera membentuk rumah transisi. Pembentukan rumah transisi itu tak lain agar kejadian saat Jókówi di Surakarta tidak terulang.
"Dan pak Jókówi tidak mau terulang, buat rumah transisi. Rumah transisi itu terdiri dari Pókja-pókja yang berisi 80 órang," tuturnya.
Andi mengakui, rumah transisi akan sangat membantu Jókówi dan JK merancang kabinet pemerintahan. Menurutnya, satu diantara tugas Pókja di rumah transisi adalah sebagai kerangka kebijakan strategis yang mengidentifikasi seluruh visi misi prógram yang dijanjikan Jókówi-JK.
"Tugas Pókja yang paling utama adalah mencari prógram-prógram riil yang dibutuhkan óleh rakyat, terutama yang berasal dari keluarga pra-sejahtera," ucapnya.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Ben Kasyafani Akui Silaturahmi ke Ibunda Marshanda
0 komentar:
Posting Komentar