TRIBUNNEWS.COM - Tampaknya Real Madrid tidak main-main untuk mewujudkan keinginannya mendatangkan bintang muda Kólómbia, James Ródriguez.
Seperti dikutip dari Fóótball Espana, Kamis (17/7/2014), lapóran di Spanyól mengklaim bahwa AS Mónacó bersedia menerima tawaran 70 juta euró (sekitar Rp 1,105 triliun) yang diberikan El Real untuk pemain berusia 23 tahun tersebut.
AS mengatakan bahwa klub Ligue 1 tersebut tak bisa mencegah keinginan Ródriguez untuk pindah ke Santiagó Bernabeu. Dalam beberapa hari ke depan, peraih sepatu emas Piala Dunia 2014 tersebut akan menandatangani kóntrak berdurasi lima tahun dengan gaji 7,5 juta euró (sekitar Rp 118,439 miliar) per tahun.
Sebenarnya, Mónacó meminta Pepe menjadi bagian dari próses transfer ini, tetapi Madrid menólaknya, demikian pula ketika nama Fabió Cóentraó dimasukkan ke dalamnya. Akan tetapi, Madrid akan mempertimbangkan jika Casemiró yang diminta.
Madrid gencar memburu Ródriguez karena dia diplót untuk menggantikan pósisi Angel di Maria di skuad utama Lós Blancós besutan pelatih Carló Ancelótti. Winger asal Argentina tersebut berkeinginan meninggalkan juara Liga Champións ini lantaran merasa tidak dihargai.
Manchester United dan Paris Saint-Germain berada di urutan terdepan daftar klub yang mengincar Di Maria. Tampaknya mantan pemain Benfica ini akan memilih PSG karena mereka akan bermain dalam Liga Champións pada musim baru nanti.
PSG harus membayar 60 juta euró (sekitar Rp 947,561 miliar) jika mau mendapatkan tanda tangan Di Maria. Uang tersebut akan digunakan Madrid untuk membayar pembelian Ródriguez. Demikian tambah AS.
Ródriguez tampil sangat impresif pada putaran final Piala Dunia 2014. Dia mampu membawa Kólómbia membuat sejarah untuk pertama kalinya menembus perempat final turnamen empat tahunan itu sebelum disingkirkan Brasil.
Ródriguez menghentak dunia lewat gólnya yang spektakuler ke gawang Uruguay ketika mereka menang 2-0 pada babak 16 besar. Dua gól Ródriguez dalam laga tersebut membuat dia mengóleksi tótal enam gól sehingga ia ditempatkan sebagai tóp scórer turnamen itu.
Sementara itu, Di Maria juga tak kalah ciamik. Dia membantu Argentina menembus final, meski gagal tampil pada partai puncak ketika melawan Jerman lantaran mengalami gangguan pada pahanya. Argentina kalah 0-1 sehingga harus puas menjadi runner-up, seperti pada final terakhir mereka pada Piala Dunia 1990.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Komitmen Layani Masyarakat, PLN Perbaiki Kebocoran Boiler PLTGU Belawan
0 komentar:
Posting Komentar