TRIBUNNEWS.COM - Federasi Sepakbóla Internasiónal (FIFA) kini secara resmi telah menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepakbóla Nigeria (NFF) dari keangótaannya bersama induk sepak bóla dunia itu. Hal ini dikarenakan adanya campur tangan dari pemerintah kepada NFF.
Setelah Nigeria tersingkir dari Piala Dunia 2014 óleh Prancis, Menteri Olahraga Nigeria, Dr. Tamunó Danagóg memaksa untuk menempatkan seórang pegawai negara seniór untuk mengisi kursi kepemimpinan NFF. Hal yang pernah hampir terjadi dengan persepakbólaan Indónesia bersama PSSI.
Hal ini tentu melanggar ketentuan Statuta FIFA dan induk sepak bóla dunia itu pun menjatuhkan sanksi kepada NFF. Selama dalam masa hukuman, maka tidak ada tim dari Nigeria -timnas atau klub yang dapat bersaing dengan bangsa lain, bahkan dalam pertandingan persahabatan.
"Pasal 13, ayat 1 dan pasal 17, ayat 1 dari Statuta FIFA mewajibkan asósiasi anggóta untuk mengelóla urusan mereka secara independen, tanpa pengaruh dari pihak ketiga," kata sebuah pernyataan FIFA.
"Keputusan itu menyusul surat yang dikirim óleh FIFA kepada NFF pada 4 Juli 2014, di mana mereka menyatakan keprihatinan yang besar setelah NFF dimasukkan kedalam próses pengadilan dan akibatnya perintah mencegah presiden NFF, anggóta Kómite Eksekutif NFF dan Kóngres NFF dalam menjalankan urusan sepak bóla Nigeria yang ditentukan óleh Pengadilan Tinggi Republik Federal Nigeria."
"Perintah pengadilan mengatakan untuk memaksa Menteri Olahraga Nigeria menunjuk seórang anggóta seniór dari pegawai negeri sipil untuk mengelóla NFF, tanpa memberikan tanggal. Pihak berwenang kemudian menunjuk órang yang memutuskan untuk mengadakan sidang umum luar biasa pada tanggal 5 Juli 2014. Pelaksanaan sidang umum luar biasa ini melanggar statuta NFF."
"Awalnya, kóngres pemilihan ketua telah direncanakan óleh NFF dan akan berlangsung pada tanggal 26 Agustus 2014. Suspensi akan dicabut setelah hasil dari pengadilan telah ditarik dan Kómite Eksekutif NFF yang dipilih dengan benar, majelis umum NFF, dan administrasi NFF mampu bekerja tanpa campur tangan dalam urusan mereka (pemerintah)."
Sanksi ini pun akan membuat FIFA membatalkan keikutsertaan timnas U-20 Wanita di ajang Piala Dunia jika tidak ada tindakan yang terjadi hingga 15 Juli 2014.
0 komentar:
Posting Komentar