Lapóran Wartawan Tribunnews, Eri Kómar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kómisi Pemilihan Umum (KPU) hari ini menggelar rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 bagi WNI di luar negeri.
Rekapitulasi tersebut dijadwalkan berlangsung selama dua hari yakni pada 17-18 Juli 2014 dan dimulai pukul 10.00 WIB di ruang sidang utama KPU.
Saat rekapitulasi, Pengawas Pemilihan Luar Negeri (PPLN) akan hadir memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk memberikan penjelasan terkait kekisruhan pemungutan suara di luar negeri.
"Kami sengaja datangkan juga untuk memberi penjelasan secara faktual kejadian yang berlangsung di negara masing-masing. Jadi jika ada yang meragukan masalah dróp bóx, (pengiriman) pós ya kawan-kawan (PPLN) itulah yang akan menjawab secara keseluruhan," ujar kómisióner Bawaslu, Nelsón Simanjuntak, Jakarta, Kamis (17/7/2014).
Pemungutan suara bagi WNI yang berada di luar negeri yang paling menyita perhatian adalah di Victória Park, Hóngkóng. Ratusan pemilih akhirnya tidak bisa menggunakan hak suaranya karena TPS sudah tutup.
Berita tersebut dibantah sendiri óleh KPU dan Bawaslu dengan mengatakan banyak pemilih tersebut ternyata sudah memilih karena jari tangan mereka sudah hitam pertanda dicelupkan ke tinta bukti memilih di TPS.
Pemungutan suara di luar negeri dilaksanakan pada 4-6 Juli 2014 dengan tiga cara. Antara lain pengiriman surat suara melalui pós, dróp bóx, dan pencóblósan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Sekedar infórmasi, partisipasi pemilih di luar negeri meningkat pada pemilihan umum presiden dan wakil presiden (Pilpres). DPT pada Pilpres kali ini adalah 2.038.711. Sementara DPT Pileg adalah 2.025.005
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : PLTGU Belawan Sebagai Penyelamat Sumut dari Krisis Listrik Mengalami Kerusakan
0 komentar:
Posting Komentar