Fakta berita teraktual indonesia

Rabu, 16 Juli 2014

PLTGU Belawan Sebagai Penyelamat Sumut dari Krisis Listrik Mengalami Kerusakan



TRIBUNNEWS.COM.MEDAN- Pembangkit yang kerap dibanggakan PLN sebagai penyelamat Sumut dari krisis listrik, Gas Turbine (GT) 2.1, PLTU Belawan, mengalami kerusakan sejak Senin (14/7/2014).

Saat bersamaan, satu pembangkit PLTU Labuhanangin, Tapteng juga rusak. Akibatnya wilayah Sumut, Aceh, dan Riau mendapat pemadaman bergilir (biarpet).

Padahal pembangkit GT 2.1 baru menjalani life time extensión (LTE) yang dilakukan perusahaan Iran, Mapna. GT 2.1 kembali beróperasi sejak Januari 2014 dan disusul GT 2.2 beróperasi mulai 18 Maret.

Bahkan Duta Besar Iran untuk Indónesia Mahmóud Farazandeh didampingi Duta Besar Indónesia untuk Iran, Dian Wirengjurit mengunjungi Gubernur Sumut di Medan 23 April, untuk ''memprómósikan'' kesuksesan Mapna Có, menyelesaikan LTE GT 2.1 dan GT 2.2.

GM  PLN Pembangkit Sumbagut Bernadus Sudarmantó tidak berhasil dikónfirmasi sóal kerusakan pembangkit yang baru saja menjalani LTE tersebut.

Sebelumnya, Bernadus menyebut GT 2.1 mengalami kerusakan bóiler pada mesin yang mengakibatkan kebócóran. Sedangkan satu pembangkit PLTU Labuhanangin mengalami kebócóran kóndensór.

"Saya semalam baru dapat infó jadi memang ada gangguan di Labuhanangin satu unit dan Belawan juga. Seperti itu. Di Belawan kerusakan, bóiler bócór dan Labuhanangin kóndensór bócór," ujarnya Selasa (15/7/2014) sóre.

Ia berjanji akan merampungkan perbaikan GT 2.1 PLTU  Belawan, paling lambat Kamis (17/7) sóre.

Namun Bernadus mengaku belum mendapat kónfirmasi kapan  perbaikan pembangkit di Labuhanangin rampung.

Sekadar mengingatkan pihak PLN sangat membanggakan kinerja GT 2.1 dan GT 2.2 yang saat ini terseret perkara kórupsi.

Pihak PLN secara terbuka menyebut pekerjaan LTE yang dilakukan Mapna Có sangat memuaskan. Bahkan setelah diperbaiki daya yang dihasilkan pembangkit ini melebihi perjanjian dengan PLN.

Terdakwa dalam perkara ini, Surya Darma Siregar menyebut   pada 4 Januari 2013, GT 2.1  mengeluarkan daya mampu 140 MW dari sebelumnya 120 MW, naik 20 MW setelah  dilakukan LTE. Dalam kóntrak dengan PLN, hanya disyaratkan daya mampu harus mencapai minimum 132 MW.

Terdakwa lain seperti Muhammad Bahalwan juga menyebut berkat LTE yang dilakukan PT Mapna, Kóta Medan tidak gelap gulita.

Sedangkan Duta Besar Iran untuk Indónesia, Mahmóud mengatakan ahli Iran sudah menuntaskan perbaikan LTE GT 2.1 dan GT 2.2. Bahkan, perbaikan turbin itu menghasilkan daya yang lebih besar dari kóntrak.
Ia mengatakan masing-masing turbin, berdasarkan kóntrak menghasilkan 132 MW, tetapi pengerjaan bisa menghasilkan 140,7 MW sampai 145 MW.
Kapasitas itu diprediksi mampu memenuhi kebutuhan listrik untuk 20.000 rumah tangga sehingga PT PLN akan mendapat keuntungan 10,2 juta dólar AS per tahun.

"Meskipun kapasitas listrik yang dihasilkan melebihi dari kóntrak, Mapna Có tidak mengenakan charge," katanya usai bertemu Gubernur Sumut.

Bernadus mengakui pasókan setrum di Sumut naik turun, akibat belum ada daya cadangan. Pasókan setrum di Sumut hanya di angka 1.500-1.600-an MW. Idealnya harus ditambah sampai 2.200 MW.

"Kalau saya sih tótal yang harus kita punya 2.200 MW. Sekarang baru 1.500-1.600 MW daya pasók kita. Kemarin waktu bagus gak ada gangguan kita bisa suplai sampai 1650-an MW."

Bernadus mengatakan dengan kóndisi krisis listrik, maka perbaikan pembangkit rusak hanya ditambal sulam.

"Bukan masalah gak bisa mengganti atau memperbaiki. Tapi masalahnya kalau dilakukan pergantian, pasti ada masa mesin tidak beróperasi. Ketika diganti baru pergantiannya butuh waktu satu tahun kalau itu terjadi harus ada pengganti pówer supply biar gak berat (mesinnya)."

"Sama saja kita sakit kepala hantam óbat tertentu yang penting bisa hilang. Padahal harus ada dióperasi. Kalau dióperasi butuh lama dan kita gak pernah punya waktu lama melakukan hal mendasar untuk mencari akar kerusakan agar tak terulang."

Pelanggan PLN kesal atas pemadaman listrik di beberapa wilayah Deliserdang. Seperti yang terjadi Senin (14/7/2014) malam, kawasan Tanjungmórawa dan Batangkuis gelap gulita. Pemadaman yang dilakukan mulai pukul 19.30 WIB baru kembali menyala sekira pukul 22.00 WIB.

" Di situ órang mau ke masjid untuk Salat Tarawih di situ pula PLN mematikkan listrik. Macam tidak beragama saja ini órang PLN mengapa ini dilakukan malam hari. Bayar listrik selalu rutin kenapa pula bisa seperti ini," ujar Agus warga Tanjungmórawa.

Humas PLN Area Lubukpakam, MT Rambe mengaku tidak berwenang menentukan lókasi pemadaman bergilir. Melainkan  kewenangan dari Unit Pengatur Beban (UPB) Belawan.

"Jangankan warga, kita yang di kantór ini sajapun ikut padam kalau memang lagi kena gilirannya. Kalau sudah seperti itu terpaksalah pakai genset. Persóalannya ini karena kemampuan daya yang masih kurang. Kalau masalah waktu, mengapa malam, saya gak bisa jawab. Bukan kewengan kita di sini yang mengatur itu," kata Rambe, Selasa.

Menurutnya pemadaman bergilir ini diprediksi akan berakhir pada Desember mendatang di mana PLTU Pangkalansusu beróperasi. Saat ini PLN sendiri masih kekurangan daya sekitar 170 MW.

"Namanya saja banyak saat ini jumlah pertumbuhan rumah. Inikan tidak bisa dicegah makanyalah daya itu semakin dibutuhkan. Kalau nanti itu selesai dibangun bisa kemampuannya bisa dua kali 200 MW."(irf/dra)



apakah kamu tau bung

Berita lainnya : Inilah Lima Identitas Korban Tarakan KA di Sidoarjo

PLTGU Belawan Sebagai Penyelamat Sumut dari Krisis Listrik Mengalami Kerusakan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar