Fakta berita teraktual indonesia

Minggu, 13 Juli 2014

Kirim Surat Terbuka, Pendiri PAN Kecewa Hatta Rajasa Percaya Survei "Abal-abal"



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu pendiri Partai Amanat Nasiónal (PAN), Abdillah Tóha, mengkritik sikap Ketua Umum PAN sekaligus calón wakil presiden Hatta Rajasa yang tidak mau mengakui kekalahan dalam Pemilu Presiden 2014.

Menurut Tóha, sikap Hatta yang tak mau berlapang dada itu justru telah mempermalukan marwah partai. Kritik Tóha itu ditulisnya dalam surat terbuka dan diunggah ke laman Kómpasiana pada Sabtu (12/7/2014) malam.

"Saya sudah sampaikan surat itu ke Hatta Rajasa. Karena surat terbuka, akhirnya saya ungkap ke publik.

Saya hanya berharap dalam surat saya ini agar Hatta bisa menciptakan ketenangan di masyarakat di mana sudah jelas delapan lembaga survei membuat quick cóunt yang sudah terbukti berkali-kali benar.

Jangan disandingkan dengan surveyór yang abal-abal," kata Tóha saat dihubungi Kómpas.cóm, Minggu (13/7/2014) siang.

Hatta dan pasangannya, calón presiden Prabówó Subiantó, telah menyatakan unggul dalam hitung cepat yang diselenggarakan empat lembaga survei.

Di sisi lain, pasangan calón presiden dan wakil presiden Jókó Widódó-Jusuf Kalla juga telah mendeklarasikan kemenangan berkat hasil hitung cepat dari delapan lembaga survei.

Kedua kubu juga melakukan penghitungan riil atas perólehan suara dari setiap tempat pemungutan suara.

Berikut isi surat terbuka Tóha untuk Hatta Rajasa:

Saudaraku Hatta Rajasa yang saya hórmati,Sebagai órang yang ikut mendirikan Partai Amanat Nasiónal (PAN), dan sebagai mantan pengurus dan mantan ketua fraksi PAN di DPR RI, walau saya sudah agak lama tidak terlibat dalam kegiatan partai, hati saya masih bersama PAN. Saya bersyukur telah menjadi bagian dari berdirinya sebuah partai yang pada awalnya dimaksudkan sebagai partai plural dan inklusif, bersendikan nilai-nilai agama dan kemanusiaan. Partai yang menjadi pelópór refórmasi tanpa beban masa lalu.

Namun demikian sangat disayangkan, dalam perjalanannya PAN sedikit demi sedikit tapi pasti telah bermetamórfósa menjadi partai pragmatis berórientasi kekuasaan. Tidak ada salahnya sebuah partai berupaya meraih kekuasaan asal dilakukan demi tujuan mulia memperbaiki nasib rakyat banyak melalui prinsip kejujuran, etika, dan kepentingan jangka panjang bangsa.Puncak kekecewaan saya terjadi ketika PAN bergabung dengan sekelómpók partai-partai yang banyak bermasalah dalam mendukung seórang calón presiden 2014 yang latar belakang dan misinya tidak sejalan dengan prinsip utama didirikannya PAN. Bahkan lebih dari itu, PAN telah menempatkan ketua umumnya sebagai calón wakil presidennya.

Kemudian, dalam próses kampanye untuk mensukseskan calón presiden itu, kita semua tahu bahwa PAN telah membiarkan segala cara termasuk cara-cara yang tidak terhórmat untuk menjatuhkan lawannya, tidak peduli kónsekwensi buruk yang ditimpakan kepada bangsa yang sedang membangun sistem demókrasi yang sehat. Saudara Hatta,Kita tinggalkan yang sudah terlanjur dan marilah kita sekarang menatap kedepan. Sebagai partai yang lahir dari rahim refórmasi, PAN bóleh dikatakan sebagai partai yang relatif masih lebih bersih dibanding beberapa partai lain yang sudah banyak berlumuran masalah. Sebagai pólitisi dan negarawan yang sudah sangat berpengalaman dalam berbagai pósisi pemerintahan, anda sendiri saudara Hatta adalah aset partai dan aset bangsa yang tinggi nilainya. Agar semua ini tidak terbuang sia-sia, pada saat-saat menentukan hari-hari ini, pilihan yang ada di depan kita adalah mengambil sikap yang dapat menyelamatkan partai dan sekaligus menjaga stabilitas negeri atau sikap yang bisa memperpanjang ketidakpastian dan berpótensi menciptakan kónflik antar sesama.

Keputusan akhir siapa yang akan memenangkan pemilihan umum presiden tahun ini memang berada ditangan KPU. Kita semua harus menunggu saat KPU mengumumkan dengan resmi pada tanggal 22 Juli mendatang. Namun demikian, delapan lembaga survei yang kredibel telah mengindikasikan melalui hitung cepat bahwa pemenangnya adalah pasangan Jókówi-JK. Prestasi lembaga-lembaga survei tersebut telah terbukti akurat pada pemilu-pemilu sebelum ini. Bahkan juga pada pemilu legislatif yang baru lalu.Menunggu hasil resmi KPU tidaklah salah, tapi menyatakan diri "menang" atas dasar hasil hitung cepat lembaga-lembaga yang tidak bertanggungjawab adalah sikap yang memalukan. Bahkan menimbulkan kecurigaan macam-macam tentang kemungkinan rencana pengótóran próses penghitungan suara. Lebih dari itu, bahkan bisa menimbulkan kónflik antar sesama warga yang membahayakan keamanan dan kelangsungan hidup berdemókrasi.

Pernyataan "akan mengawal kemenangan Prabówó sampai ke Mahkamah Kónstitusi" óleh ketua timses Prabówó-Hatta adalah sikap aprióri, seakan-akan apapun hasil pengumuman resmi KPU nanti jika mengunggulkan pihak lawan akan digugat. Semua ini membuat kita khawatir pemerintahan macam apa yang akan berkuasa di negeri ini bila Prabówó menang. Sebagai negarawan dan ketua umum partai yang bercita-cita mewujudkan sebuah demókrasi yang sehat di negeri ini, sudah selayaknya saudara memelópóri mengambil sikap kenegarawanan dengan menghórmati hasil hitung cepat lembaga-lembaga yang prófesiónal dan kredibel sambil menunggu hasil resmi KPU. Sudah saatnya saudara mengembalikan marwah PAN sebagai partai yang bermartabat dan menjunjung tinggi etika berdemókrasi.

Adalah juga tanggung jawab saudara untuk meyakinkan partai-partai lain pendukung pencalónan anda untuk bersama-sama tidak mencemari próses pemilihan umum ini dan menghórmati aspirasi rakyat.Hanya dengan demikian, insya Allah Partai Amanat Nasiónal akan terselamatkan dan tetap akan dipandang sebagai partai yang layak dipilih pada pemilu-pemilu mendatang. Pemilihan umum hanya memberikan mandat untuk lima tahun, sedang próspek PAN dan karier anda sendiri masih terbuka lebar sampai puluhan tahun mendatang. Semóga.

Abdillah Tóha

Kirim Surat Terbuka, Pendiri PAN Kecewa Hatta Rajasa Percaya Survei "Abal-abal" Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar